Cara membuat Auto Blog di Blogspot untuk Jualan Produk Amazon

Azon Profit MasterKali ini kita akan memperkenalkan cara membuat Cara membuat Auto Blog di Blogspot untuk Jualan Produk Amazon. Tampaknya hal ini akhir-akhir ini lagi booming lantaran beberapa diantara kita ada yang kena banned oleh Google Adsense. Sehingga mau tidak mau kita harus rela kehilangan salah satu sumber mata pencaharian di internet.

Salah satu Profit yang cukup menggiurkan adalah Amazon, salah satu Afiliasi terbesar di dunia yang jelas dapat dipercaya mulai dilirik teman-teman. Nah bagi mereka yang jago SEO tentu hal ini tak jadi masalah. Toh $$ tetap mengalir ke rekening kita. Namun tentu saja yang namanya Newbie atau seorang pemula seperti saya, tentu hal ini bukanlah sesuatu yang gampang.

Nama Riset Keyword itu bagaimana, memilih keyword yang bagus itu bagaimana caranya, membeli keyword apalagi dan sebagainya. Ada sebagian teman-teman yang lebih suka main di kuantitas blog untuk jualan produk Amazon, ada juga yang lewat Note di Facebook, Twitter dan sebagainya.

Khusus bagi teman-teman yang suka bermain dengan Autoblog di Blogspot, dapat mencoba Software Site Creator atau Blogspot Creator untuk membuat ratusan blog di blogspot dalam hitungan menit. Silakan Download di sini, anda diminta register dulu tapinya. Gratis daftarnya, untuk upgrade saja baru dikenai biaya beberapa rupiah. Tapi kalau teman-teman tidak upgrade berarti GRATIS. Teman-teman juga dapat download Video tutorialnya yang sangat mudah dipahami. Silakan Daftar di sini

Ringkasan Materi Ekonomi SMK Kelas X

Materi 1. Kegiatan Ekonomi dan Pelakunya
A. Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi sebagai kegiatan ekonomi utama
a. Produksi
Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa.

Tujuan Produksi
Tujuan kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
a) Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga maupun rumah tangga produksi.
b) Untuk mengganti barang yang rusak (aus) atau barang yang habis
c) Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.
d) Untuk memenuhi pasar Internasional.
e) Untuk mendapatkan keuntungan.
f) Untuk meningkatkan kemakmuran.

b. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan baik secara langsung maupun berangsur-angsur
Tujuan Konsumsi
1. mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap.
2. menghabiskan nilai guna barang sekaligus.
3. memuaskan kebutuhan secara fisik.
4. memuaskan kebutuhan rohani.

c. Distribusi
Distribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah.
• Tujuan Distribusi
Tujuan distribusi adalah untuk menyampaikan barang dan jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.
• Fungsi Distribusi
Peranan atau fungsi distribusi adalah sebagai berikut:
1. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada penguna-penguna dapat berupa produsen yang menggunakan bahan dasar maupun pengguna akhir
2. Menyampaiakan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan pengguna.
• Saluran Distribusi
1. Distribusi langsung dari produsen ke konsumen
Perpindahan atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan melalui pos.
2. Saluran tidak langsung
• Produsen – pengecer – konsumen
Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah alat-alat rumah tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi permintaan produk di daerah lain.
• Produsen – grosir – pengecer
Barang yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan, dan bahan makanan.

B. Pelaku – pelaku ekonomi
a. Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen
Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.
b. Rumah Tangga Produsen/ Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
c. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
d. Masyarakat luar negeri
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
C. Peran dan pola interaksi pelaku ekonomi
 Peran Pelaku Ekonomi
a. Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi:
1. Sebagai Produsen: menghasilkan barang dan jasa
2. Pengguna factor produksi: menggunakan factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
3. Agen pembangunan: membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.
4. Sebagai distributor: sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka
melyani konsumen

b. Peran rumah tangga konsumen sebagai pelaku ekonomi:
1. Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi.
2. Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
c. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi:
1. Peran pemerintah sebagai pengatur
2. Peran pemerintahh sebagai pengontrol
3. Peran pemerintah sebagai penguasa
4. Peran pemerintah sebagai konsumen
5. Peran pemerintah sebagai produsen/ investor
d. Peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi:
1. Masyarakat luar negeri sebagai konsumen
2. Masyarakat luar negeri sebagai produsen
3. Masyarakat luar negeri sebagai investor
4. Sumber tenaga ahli

 Pola interaksi pelaku ekonomi
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, keempat pelaku ekonomi yang telah kita bicarakan tadi saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan ragam transaksi yang dilakukan. Rumah tangga keluarga membeli barang-barang konsumsi dari rumah tangga produsen. Sebaliknya rumah tangga produsen membeli faktor-faktor dari rumah tangga keluarga. Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan sebaliknya pemerintah membangun berbagai sarana prasarana umum yang kesemuanya untuk kepentingan rumah tangga keluarga dan produsen.rumah tangga keluarga, produsen, pemerintah mengekspor barang ke luar negeri. Sebaliknya, dari masyarakat luar negeri kita juga mengimpor barang,
Materi 2. Motif Ekonomi, Politik Ekonomi dan Prinsip Ekonomi
A. Motif Ekonomi
Motif dapat disamakan pengertiannya dengan dorongan atau alasan. Motif atau dorongan dalam banyak hal tergantung dari beberapa faktor. Ada faktor dari dalam dan ada faktor dari luar. Faktor pendorong dari dalam tergantung dari kepribadian seseorng. Ada orng yang motivasinya tinggi untuk melalukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin melakukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin menemukan hal- hal baru dan berani mengambil resiko. Tipe manusia seperti ini adalah tipe manusia wirausahawan. Sebaliknya, ada orang yang motivasinya lemah untuk berbuat sesuatu, kurang mau bisnis, bersifat statis, suka menerima penghasilan tetap, dan cepat merasa puas menerima keadaan. Sementara itu, faktor pendorong dari luar muncul dari lingkungan sekitar individu, seperti keluarga, teman, suami/ istri, atau relasi. Misalnya dorongan dari keluarga yang menyarankan seseorng untuk mencari pekerjaan yang layak atau membuka usaha yang lain untuk meningkatkan taraf hidup.
Pengertian motif ekonomi
Motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi orang melakukan kegiatan ekonomi, misalnya memproduksi suatu barang atau menjalankan sebuah perusahaan. Akan tetapi yang jelas motif ekonomi mula-mula adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi barulah muncul kehendak mensejahterakan pihak lain, atau pun tetap ada hubungannya dengan yang termotivasi.
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi.
Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek :
 Motif intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri
 Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.

Berbagai Motif Ekonomi
1. Motif Ekonomi Individu/ perorangan
Adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga.
Macam motif ekonomi individu antara lain:
a. Motif mencapai kemakmuran (meningkatkan taraf hidup)
Manusia berusaha memenuhi kebituhan hidupnya baik jasmani maupun rohani dengan tujuan mencapai kemakmuran (keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan). Dalam kedaan makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi, tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.

b. Motif memperoleh penghargaan (aktualisasi diri/ harga diri)
Motif menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia melalui dorongan ekonomi guna memperoleh penghargaan. Misalnya: orng yang kaya selalu berkendaraan mobil mewah agar terlihat terpandang oleh orang-orang di sekitarnya.

c. Motif mencapai kekuasaan ekonomi
Seorang pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih menguasai pasar secara nasional dengan mendirikan cabang-cabang di setiap kota. Motif pelaku bisnis tersebut didasari dorongan untuk mencapai kekuasaan.


d. Motif sosial / membantu sesama
Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk kepentingan diri sendiri, tetapi ada pula yang berorientasi kepadakepentingan sosial guna membantu sesama, misalya memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.

2. Motif ekonomi perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga motif ekonomi, yaitu:
a. Motif memproduksi barang dengan harga murah
Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif untuk memproduksi barang dengan harga murah tetapi mempunyai mutu tinggi.

b. Motif mencari keuntungan
Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam rangkamencari keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan. Keuntungan inilah yang menjadi motor penggerak dalam menjalankan usaha.



c. Motif menjaga kontinuitas perusahaan
Perusahaan didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi perusahaan tetap ada jika kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang ada diperusahaan tetap dapat melakukan aktivitasnya.

B. Prinsip Ekonomi
Pengertian Prinsip Ekonomi
Manusia dihadapkan pada pilihan atau alternatif. Dalm menghadapi pilihan tersebut kita harus memilih mana yang paling menguntungkan. Misalnya ketika kita akan berangkat sekolah dihadapkan pada pilian naik bis kota atau taksi. Naik bis kota tarifnya murah, tetapi kurang nyaman dan membutuhkan waktu lebih lama, sedangkan bila naik taksi sebaliknya. Untuk itu perlu ada pedoman dalam memilih alternatif tersebut. Dalam ekonomi, pedoman bertindak eknomi adalah prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi dapat diartikan dengan tindakan untuk mendapatkan hasil yang maksimum dengan pemanfaatan biaya tertentu. Atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal.
Prinsip ekonomi harus diberlakukan sesuai denan faktor kelangkaan yang telah kita bicarakan sebelumnya. Didorong engan faktor kelangkaan, maka faktor faktor produksi yang ada harus digunakan semaksimal mungkin dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.
Ciri- ciri prinsip ekonomi
1. Selalu bersikap hemat
2. Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak atau penting didahulukan dan diurutkan sampai kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak)
3. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui perencanaan yang matang)
4. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran biaya diikuti dengan hasil yang ingin diperoleh)
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi
1. Prinsip ekonomi produksi
Adalah menghasilkan barang yang mendatangkan keuntungan besar, melalui:
• Memproduksi barang yang dibutuhkan masyarakat
• Memproduksi barang dengan biaya semaksimal mungkin
• Memproduksi barang yang berkualitas

2. Prinsip ekonomi penjual
Adalah berusaha memperoleh keuntungan maksimal, melalui:
• Menjual barang yang dibutuhkan dan sesuai selera masyarakat
• Memberi pelayangan yang baik
• Menjual barang yang terjangkau konsumen
• Membeli barang semurah mungkin

3. Prinsip ekonomi konsumen
Adalah berusaha memenuhi kebutuhannya dengan tingkat kemampuan yang maksimal, melalui:
• Memilih barang yang benar-benar diperlukan
• Dapat memilih barang dan jasa yang baik dan terjamin
• Membeli barng sesuai dengan kemampuan

C. Politik Ekonomi
Meskipun para pelku ekonomi telah menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang dilakukan secara hati-hati bukan berarti semua itu akan berjalan tanpa kendala. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah perencanaan dan strategi yang disebut sebagai kebijakan ekonomi. Starategi atau kebijakan ini biasa dikenal sebagai politik ekonomi.
Politik adalah upaya ingin memperbaiki kehidupan masyarakat. Jadi sebenarnya secara murni orang berpolitik tujuannya adalah memperbaiki keadaan. Politik ekonomi adalah keseluruhan kebijakan yang dijalankan untuk memperbaiki keburukan ekonomi yang sedang berlangsung atau untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Contoh politik ekonomi antara lain: penetapan harga maksimum, penetapan upah minimum regional, kebijakan perdagangan internasional dengan mendorong ekspor dan lain-lain. Contoh lainnya misalnya untuk memperbaiki inflasi maka pemerintah atau pemegang otoritas moneter dalam hal ini Bank Indonesia akan melaksanakan politik ekonomi yang disebut politik moneter. Politik moneter atau tindakan moneter yang dijalankan untuk menekan laju inflasi adalah menaikkan diskonto, melaksanakan operasi pasar terbuka, dan meningkatakan cadangan untuk bank-bank komersial.

PRILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN

A. MANFAAT DAN NILAI SUATU BARANG
1. Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Barang dan jasa diperlukan manusia karena mengandung nilai-nilai tertentu yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan hidupnya. Nilai-nilai tersebut disebut nilai guna. Nilai guna bersifat subyektif karena nilai guna suatu barang/ jasa bagi setiap manusia berbeda.
2. Kegunaan Benda
Suatu barang/ benda mempunyai nilai guna karena dapat digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kegunaannya dapat direkayasa. Kegunaan benda dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Utility of form
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila bentuk benda tersebut diubah dari bentuk asalnya. Contoh: sebidang kayu akan lebih berguna bila dibuat kursi dan meja.
b. Utility of place
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila diindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Contoh: surplus hasil panen di suatu daerah mungkin akan terbengkalai karena tidak laku dijual di daerah tersebut dan bahkan menjadi busuk. Namun apabila hasil panen itu dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang kekurangan, maka nilai kegunaannya aka bertambah.
c. Utility of time
Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila dikaitkan dengan waktu penggunan benda tersebut. Contoh: jas hujan akan berguna pada musim hujan.
d. Utility of possessio/ ownership
Suatu benda akan meningkat kegunaannya bila terjadi perpindahan kepemilikan/ dimiliki orang yang tepat. Contoh: kamar hotel akan berguna bila disewa orang.
3. Nilai Obyektif dan Nilai Subyektif
a. Nilai obyektif
Yaitu nilai yang didasarkan pada barang atau jasanya. Suatu barang mempunyai nilai obyektif karena dapat memuaskan banyak orang. Contoh: beras, tepung, pakaian.
b. Nilai subyektif
Yaitu nilai yang didasarkan pada sudut pandang/ kepentingan orang yang membutuhkannya.
c. Nilai Pemakaian dan Penukaran
1) Nilai Pemakaian (value in use)
Yaitu nilai barang/ jasa yang digunakan orang-orang untuk memuaskan kebutuhan hidupnya
2) Nilai penukaran
Yaitu penghargaan terhadap barang/ jasa karena dapat ditukarkan dengan barang/ jasa lain.
Suatu barang/ jasa baru akan mendapatkan penghargaan, bila:
-Manusia memerlukan barang/ jasa tersebut
-Barang/ jasa diperkirakan dapat dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan manusia
-Persediaan barang/ jasa tersebut jumlahnya terbatas.

B. PERILAKU KONSUMEN
1. Konsumsi
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi/ menghabiskan faedah suatu benda dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
a. Ciri-ciri dan pembagian benda konsumsi
1) Ciri-ciri benda konsumsi, yaitu:
a) Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
b) Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus/ berangsur-angsur.
2) Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi:
a) Benda yang habis dalam sekali pemakaia. Contoh: makanan, minuman, dan obat-obatan.
b) Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam waktu relatif lama. Contoh: baju, tas, dan sepatu.
b. Tujuan kegiatan konsumsi
Adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung.
c. Pola konsumsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi faktor pola konsumsiseorang konsumen, antara lain:
1) Penghasilan
2) Pendidikan
3) Tempat tinggal dan iklim
4) Agama/ kepercayaan
5) Umur
6) Kebangsaan
7) Pekerjaan
2. Konsumen
Adalah pihak yang membutuhkan barang/ jasa sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
a. Penggolongan konsumen
Berdasarkan kenyataan yang ada di pasar, kita dapat membagi konsumen menjadi 3, yaitu:
1) Konsumen akhir
Yaitu pembeli di pasar umum (cosumer market) di pasar tradisional maupun modern. Terdiri dari keluarga rumah tangga konsumsi.
2) Konsumen industri
Yaitu pembeli di pasar industri (industrial market), yakni pasar khusus barang-barang untuk keperluan industri, seperti bahan baku produksi, perlengkapan produksi, dan peralatan industri. Terdiri orang-orang dari rumah tangga perusahaan/ produksi.
3) Konsumen antara penjual/ pedagang.
Yaitu para pembeli di pasar ulang (reseller market), yakni pasar pedagang perantara/ pasar penjual ulang. Terdiri orang-orang dan wakil perusahaan yang disebut sebagai perantara dalam penjualan, perdagangan, makelar, distributor, dll.
b. Watak konsumen
Menurut Koler (1984) para konsumen terpengaruh oleh:
1) Sifat-sifat budaya
2) Kebudayaan ( culture) adalah sumber paling dasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang.
3) Sosial
4) Pribadi
Faktor yang mempengaruhi seorang konsumen:
a) Usia dan tahapan siklus hidup
b) Pekerjaan
c) Keadaan ekonomi/ penghasilan
d) Gaya hidup dan selera
e) Kepribadian dan konsep diri
5) Psikologis
Faktor utama yang mempengaruhi pembeli:
a) Motivasi
b) Persepsi
c) Belajar
d) Kepercayaan

3. Teori Perilaku Konsumen
Adalah upaya orang-orang untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhannya, baik barang atau jasa, melalui upaya pemenuhan sendiri maupun dengan menggunakan daya beli yang dimiliki.
a. Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal
1) Nilai guna total ( total utility)
Yaitu tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen saat/ setelah mengkonsumsi sejumlah barang/ jasa tertentu secara keseluruhan. Contoh: suatu kecenderungan pembelian durian di tiap kios buah dan supermarket, pada Minggu I jumlah durian yang terjual oleh pemasok adalah 15 ton dan Minggu II 20 ton, berarti nilai guna total durian sebesar 5. Hal ini menunjukkan meningkatnya kepuasn total konsumen terhadap durian.
2) Nilai guna marjinal ( marginal utility)
Yaitu perubahan kepuasan yang dinikmati dari setiap barang/ jasa yang dikonsumsi. Contoh: suatu potong kue I mempunyai nilai guna total 20, kemudian satu potong II menghasilkan nilai guna total 35, sehingga nilai guna marjinalnya adalah 15.
b. Nilai Guna dan Kepuasan
Teori kardinal dan masalah kepuasan
Disebut sebagai teori nilai guna dengan mengkuantifikasikan ( menghitung tingkat) kepuasan.
1) Kepuasan yang semakin menurun (Hukum Gossen I)
Contoh: dalam kehidupan sehari-hari adalah bila seseorang mengkonsumsi air minum. Bagi oarang yang sedang haus, air dalam gelas I mempunyai nilai yang sangat tinggi karena mampu melepaskan kehausannya. Kemudian air gelas II masih mempunyai nilai tinggi karena akan memenui kepuasannya. Namun kepuasan dari air dalam gelas berikutnya sudah berkurang. Apalagi kalau ditambah dengan air gelas berikutnya, sudah dianggap tidak memuaskan lagi.

Bunyi Hukum Gossen I: Hukum Nilai guna marginal yang semakin menurun
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”
2) Dampak penurunan ilai guna total terhadap nilai marjinal
Hukum Gossen I memperlihatkan turunnya kepuasan setelah melampaui tngkat kepuasan maksimal. Dampak dari penurunan nili guna total ini berbanding lurus dengan nilai marjinal. Sehingga apabila nilai guna total turun maka nilai guna marjinal juga turun”.
3) Keseimbangan nilai guna (Hukum Gossen II)
Contoh: jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia butuh makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhannya. Ia kemudian membeli makanan dan minuman sampai ke batas kekenyangannya. Seandainya uangnya sisa ikan dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Bunyi Hukum Gossen II:
“pada dasarnya, orang berusaha supaya kebutuhannya yang berbagai jenis itu dipenuhi secara harmonis. Dengan kata lain setiap orang akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya sedemikian rupa, hingga dicapai suatu keseimbangan”.
Dengan kata lain :
“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”

Perilaku Konsumen dan Produsen

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN

1) Perilaku Konsumen
Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana dapat diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa. Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan pada hukum permintaan, digunakan dua pendekatan , yakni:

A. Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)
Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain.Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu :
1) kepuasan total (total utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.
2) kepuasan tambahan adalah perubahan total per-unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

Keseimbangan Konsumen
Kepuasan maksimum terjadi apabila alokasi pengeluaran pada komoditi-komoditi terjadi pada saat kepuasan setiap rupiah terakhir yang dikeluarkan adalah sama. Secara matematis dapat ditunjukkan sebagai berikut :

MUA = MUB = MUC = ……. = MUZ
PA PB PC PZ

Kondisi yang diperlukan bagi konsumen untuk memaksimalkan kepuasannya pada dua macam barang adalah :

MUA = MUB atau MUA = PA
PA PB MUB PB
atau M = PAQA + PBQB
U = f (QA, QB)
Sebagai contoh, jika seorang konsumen memiliki dana Rp 12 untuk membeli dua macam barang yaitu barang A dengan harga Rp. 2/unit dan barang B dengan harga Rp1/unit. Besarnya kepuasan total (TU) maupun kepuasan tambahan (MU) ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Berapakah jumlah barang A dan B yang dapat dibeli oleh konsumen agar kepuasannya maksimum?

Syarat kepuasan maksimum :
MUA = PA
MUB PB
MUA = 2
MUB 1
Dari sekian kombinasi, yang memenuhi syarat ada 3 pasangan, yaitu:
a.(MUA = 16 dan MUB = 8)
b.(MUA = 14 dan MUB = 7)
c.(MUA = 12 dan MUB = 6)
Selanjutnya ketiga pasangan ini dihitung sehingga ditemukan kombinasi mana yang paling memuaskan konsumen.

M = PAQA + PBQB
12 = 2 QA + 1 QB
Pasangan 1 (MUA = 16 dan MUB = 8)
(2 x 1) + (1 x 4) = 6
Pasangan 2 (MUA = 14 dan MUB = 7)
(2 x 2) + (1 x 5) = 9
Pasangan 3 (MUA = 12 dan MUB = 6)
(2 x 3) + (1 x 6) = 12

Sehingga dapat diperoleh kombinasi yang paling memuaskan yaitu jika konsumen membeli barang A sebanyak 3 unit dan barang B sebanyak 6 unit yang sesuai dengan uang yang dibelanjakan yaitu Rp 12.

B. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi.
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni :
a. Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
b. Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
c. Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
d. Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.

Karakteristik Kurva Indiferens
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Memiliki kemiringan yang negatif
Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
2. Tidak dapat berpotongan
Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.
3. Cembung terhadap titik origin

Tingkat Penggantian Marginal (Marginal Rate of Substitution/MRS)
Berapa gelas sirup yang harus dikorbankan untuk memperoleh tambahan 1 potong kue? Pertanyaan ini akan terjawab dengan mengukur tingkat penggantian marginal atau MRS.

Garis Anggaran (Budget Line)
Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh:
a) pendapatan yang dimiliki
b) harga barang yang diinginkan.

Bila diandaikan bahwa hanya ada 2 barang yang dikonsumsi maka secara matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut :

PxQx + Py Qy = I

Dimana :
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Qx = jumlah barang X
Qy = jumlah barang Y
I = pendapatan konsumen

KONSEP ELASTISITAS

Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan,yaitu:
a.Elastisitas Harga.
Elastisitas harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.

b.Elastisitas Silang.
Elastisitas silang yaitu(elastisitas harga silang) yaitu persentase jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen.

c.Elastisitas Pendapatan.
Elastisitas pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.




2. Perilaku Produsen

A. Produsen dan Fungsi Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya di dalam menganalisis teori produksi,kita mengenal dua hal :

Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan.
a.berapa output yang harus diproduksi?
b.berapa dan dalam kondisi bagaimana faktor-faktor produksi digunakan?

Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan hubungan fisik atau tekhnis antara jumlah faktor faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satu waktu tanpa memperhatikan harga harga,baik harga faktor faktor produksi maupun harga produk.

B. Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga.dalam teori ekonomi produksi,pada umumnya menggunakan konsep ini.dipandang dari konsep efisiensi ekonomi pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis,tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.
ada syarat lagi yang harus di ketahui,rasio harga input-output.secara sistematis :
keuntungan(p) dapat ditulis :
p = PY.Y-Px.X,dimana Y = jumlah produk,PY = harga produk,X = faktor produksi,Px = harga faktor produksi.

C. Least Cost Combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Jadi selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

Manfaat Dan Nilai Suatu Barang

Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia.Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.



Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat- tempat pembangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.
Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
a) Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.
b) Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia. (misal: pakaian, perhiasan)
c) Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
d) Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain :
e) Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
f) Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.

Permintaan dan Penawaran

1. Pengertian Permintaan
Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan
a. Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat,sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
b . Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula
c . Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa
d . Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun.
e . Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula.
f . Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat
g . Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
h. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

3. Macam-Macam Permintaan
a. Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.
b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.
4. Hukum Permintaan
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
5. Kurva Permintaan
Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
6. Pergeseran Kurva Permintaan
Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun.
B. Penawaran Barang dan Jasa
1. Pengertian Penawaran
memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
a. Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c . Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
d . Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
e . Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f . Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

3. Macam-Macam Penawaran
a. Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan
4. Hukum Penawaran
Coba kalian perhatikan daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel di atas? Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
5. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
6. Pergeseran Kurva Penawaran
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan harga.mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.

Elastisitas

Elastisitas Harga

Hukum permintaan dan penawaran ternyata tidak member ikan petunjuk mengenai seberapa besar perubahan kuantitas yang diminta ataupun yang ditawarkan jika harga berubah .
Ada beberapa jenis produk yang dengan menurunkan harga sedikit saja akan meningkatkan penjualan dalam jumlah besar demikian juga sebaliknya harga diturunkan atau dinaikan penjualannya tetap tidak berubah.
Untuk melihat seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga,para ekonom mengukur dengan elastisitas harga.
Elastisitas harga dibagi menjadi dua:
-Elastisitas permintaan
-Elastisitas penawaraan
1.Elastisitas Permintaan
Pengertian Elastisitas Permintaan
Ada beberapa jenis produk yang denganmenurunkan harga sedikit akan meningkatkan penjualan dalam jumlah besar produk-produk itu sangat peka terhadap perubahan harga ,demikian juga sebaliknya ada pula produk-produk yang meskipun harga turun atau naik penjualan tetap tidak berubah produk itu kurang peka terhadap perubahan harga.
Contoh:
Harga elektronik naik para pembeli memilih menunggu sampai harga normal untuk membelinya.penjual pun akan mengeluh karena pendapatan menurun drastis.permintaan ini sangat peka terhadap perubahan harga .
Contoh:
Tidak berpengaruh pada penurunan harga kalau harga sembako naik orang-orang pada beli tidak nunggu harga turun mereka pun tetap membelinya.besarnya perubahan kuantitas akibat perubahan harga diukur dalam elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan adalah sebuah ukuran seberapa derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.

2.Elastisitas Penawaran

Pengertian Elastisitas Penawaran
Seperti halnya dalm permintaan ada beberapa produk yang penawaraan berubah demikian besar meskipun harga hanya berubah sedikit.sebaliknya ,ada pula produk yang penawarannya hanya sedikit harganya berubah demikian besar.penawaraan tersebut kurang peka terhadap perubahan harga.
Besarnya perubahan kuantitas yang ditawarkan akibat perubahan harga ini diukur dalam elastisitas penawaran.
Elastisitas Penawaran adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan penawaran terhadap perubahan harga.

3.Elastisitas Busur

Pada perhitungan elastisitas permintaan maupun penawaran ,kita menggunakan kuantitas permintaan/penawaran dan harga awal sebagian dasar perhitungan.Perhitungan ini akan menghasilkan angka yang berbeda dengan apabila yang digunakan adalah kuantitas permintaan/penawaran dan harga setelah mengalami perubahan.contoh ,perubahan dari Rp5,00 menjadi Rp 6,00 adalah 20%,berasal dari [(6-5)/5=1/5] sedangkan perubahan dari Rp6,00 menjadi Rp5,00adalah 16,67%,berasal dari [(5-6)/6=1/6).hasinya berbeda tergantung kita memulai dari angka 5 atau 6 .artinya tergantung dari angka mana yang menjadi dasar atau titik awal perhitungan.Perhitungan seperti ini akan mengakibatkan angka koefisien terkesan terlalu besar atau terlalu kecil.
Elastisitas yang diperoleh dari dengan menghitung titik tengah atau rata-rata harga dan kuantitas ini sering disebut Elastisitas Busur

Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi

Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
• Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
• Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
• Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
• Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:


• Motif memenuhi kebutuhan
• Motif memperoleh keuntungan
• Motif memperoleh penghargaan
• Motif memperoleh kekuasaan
• Motif sosial / menolong sesama
Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Politik Ekonomi

Yang dimaksud dengan politik ekonomi yaitu keseluruhan tindakan pemerintah yang bertujuan untuk mempengaruhi secara langsung dengan satu atau beberapa cara.
Apabila kita perhatikan dari pengertian politik ekonomi tersebut maka tujuan politik ekonomi yaitu agar kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik atau lebih meningkat.
Sudah barang tentu setiap negara akan berbeda dalam mengambil langkah kebijaksanannya yang tujuannya adalah tetap sama yakni untuk kesejahteraan masyarakat.
Tindakan-tindakan tersebut antara lain
1. Dalam bidang ekspor dan Impor
misalnya dengan cara pemerintah memajukan industri dalam negeri dengan memberikan dorongan untuk dapat meningkatkan penjualan barang ke luar negeri (ekspor). sedangkan untuk bidang impor dengan cara pemerintah membatasi barang-barang tertentu dengan tujuan untuk melindungi perusahaan dalam negeri
2. Dalam bidang produksi
3. Dalam bidang keuangan dan perpajakan
Misalnya pemerintah mengadakan tindakan penyehatan keuangan dengan sanering, pajak perseoran, pajak penjualan, pajak kendaraan bermotor dan lainnya

Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012

Bapak ibu guru calon peserta sertifikasi 2012 dapat download kisi-kisi soal ujian awal sertifikasi 2012 yang tak lama lagi akan digelar. Nampaknya sudah ada perubahan lagi dimana guru calon peserta sertifikasi 2012 harus mengikuti ujian awal sebelum mengikuti PLPG sehingga dapat diminimalisir tingkat kegagalan ujian akhir PLPG 2012. Untuk download kisi-kisi soal ujian awal sertifikasi 2012 silakan klik link berikut dibawah ini sesuai jenis mata pelajaran atau bidang studi sertifikasi yang bapak/ibu guru ambil :
  1. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Jepang, Download
  2. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Inggris, Download
  3. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Download
  4. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Arab, Download
  5. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Anthropologi, Download
  6. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Akuntansi, Download
  7. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Agribisnis Produksi Ternak, Download
  8. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Agrisbinis Produksi Tanaman, Download
  9. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Agribisnis Hasil Pertanian, Download
  10. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Admnistrasi Perkantoran SMK, Download
  11. Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa Kewirausahaan, Download
  12.  Kisi-kisi Soal Ujian Awal Sertifikasi 2012 Mata Pelajaran Bahasa KKPI, Download


Silakan download Kisi-kisi diatas, yang belum sempat diposting, ntar nyusul

Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda

Add Logo Honda PGM-FI SEO Competition

Pengaman menggunakan Sepeda Motor Honda selama 8 tahun membuktikan dan memberi keyakinan pada kami bahwa Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda. Perkembangan teknologi yang cukup pesat di tahun 2012 ini Motor berteknologi dengan sistem Injeksi semakin di gemari oleh konsumen di Indonesia, karena motor injeksi menawarkan berbagai kelebihan antara lain yaitu Konsumsi bahan bakar yang lebih hemat serta manajemen pencampuran bahan bakar dan udara ke dalam mesin yang lebih sempurna daripada motor yang menggunakan karburator.

Tidak lagi dapat diragukan lagi kepiawaian PT Astra Honda Motor (AHM) adalah salah satu pabrikan motor terbesar di Indonesia yang Paling siap untuk menggunakan teknologi PGM-FI atau motor dengan sistem fuel injection, bahkan pada tahun 2013 nanti PT Astra Honda Motor mentargetkan semua produk Honda akan beralih ke sistem PGM-FI.

Setidaknya ada 7 Produk motor honda yang saat ini sudah menggunakan teknologi PGFM-FI yaitu: onda CBR 250R, CBR 150R, PCX, Revo AT, Honda Supra X 125 PGM-FI, Honda Spacy Helm In PGM-FI dan Honda Supra X 125 Helm In PGM-FI.

Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda

Selain irit bahan bakar dan ramah lingkungan, sepeda motor honda dengan sistem Injeksi ini juga meamiliki harga yang Terbaik diantara para pesaingnya. Itu sudah dibuktikan dengan catatan semenjak bulan Januari - November 2011, Produsen motor Honda sukses menjual sebanyak 3.994.127 unit. atas pencapaian tersebut, saat ini Honda merupakan pemimpin pasar motor di Indonesia. Satu hal lagi yang bagus, bahwa Honda sangat mudah mencari sparepart dan sangat mudah mencari bengkel resmi Honda di wilayah Indonesia. Sehingga benar sekali bahwa Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda