Banyak orang yang masih berfikir parsial/sepotong-sepotong dalam menyikapi suatu masalah. Akibatnya pemecahan masalah (Problem Solving) yang ditawarkan juga sepotong-sepotong, sehingga masalah tidak dapat dipecahkan secara maksimal. Nah berpijak dari sinilah kami mencoba menelaah apa yang telah ditulis oleh Dr-Ing. Agus Maryono dalam bukunya "Pola Pikir Sistem" yang mengulas habis tentang kerangka berfikir sistemik dalam membangun bangsa.
Kita bisa ambil contoh seperti yang kami alami di dunia pendidikan, misalnya ada siswa yang terpaksa tidak lulus. Hal ini tidak bisa kita hanya menyalahkan karena siswa yang bodoh atau siswa yang kurang beruntung. Karena tidak semua siswa yang bodoh tidak lulus. Nah sebenarnya masalah seperti ini memang perlu tinjauan secara sistemik. Ketidaklulusan satu siswa banyak sekali faktor yang kemungkinan menjadi penyebabnya, misalnya siswa itu sendiri memang dasarnya bodoh atau pintar tapi salah dalam menghitamkan jawaban di LJK, bisa guru yang kurang perhatian, bisa karena pengawasnya yang menakutkan, bisa karena soal yang yang diterima tertukar atau salah dalam menulis kode, bisa menghitamkan jawabannya kurang hitam sehingga tidak masuk ketika di scan dan masih banyak kemungkinan penyebab lainnya.
Nah dalam mengambil kebijakan pemegang stakeholder mestinya harus menyelesaikan permasalahan secara sistemik. Atau dengan kata lain diselesaikan secara komprehensif, mulai dari input, proses, elemen sampai output yang diharapkan. Penyelesaian suatu masalah dengan mengedepankan pola pikir sistemik akan memperoleh hasil yang maksimal karena semua faktor-faktor pendukung memang dioptimalkan. Ntar lain kali kita lanjutkan dalam postingan berikutnya, masih banyak contoh perilaku dan pola pikir sistemik yang perlu dikembangkan.
No comments:
Post a Comment