Showing posts with label BBI. Show all posts
Showing posts with label BBI. Show all posts

Pembuatan Karbon Aktif

Karbon aktif dapat dibuat dari:
  1. Batu bara
  2. Lignit (batu bara muda)
  3. Kayu
  4. Tempurung kelapa
  5. Polimer
Pengaktifan arang dilakukan dengan mengaliri steam/kukus atau CO2 pada suhu di atas 800oC.
Selama proses pengaktifan terbentuk mikroporus.
Hasil karbon aktif dari bahan bakunya pada umumnya kurang dari 50% dan kadang-kadang di bawah 10%.

Powdered Activated Carbon (PAC)

PAC umumnya dibuat dari kayu yang berbentuk menyerupai serbuk gergaji.
Ukuran PAC antara 15 s/d 25 μm (1 μm = 10-6 m)
Penggunaan PAC:
a. Penghilangan warna pada pemrosesan makanan, misal pada industri gula.
b. Penghilangan warna pada produksi minyak
c. Penghilangan warna pada produksi MSG
d. Penjernihan pada produksi minuman (wine)
e. Pengolahan air (air minum dan air limbah)

Granular Activated Carbon (GAC)
Bentuk: butiran kecil atau bentuk pelet.
Ukuran : 4 s/d 6 mm, 4/8 mesh s/d 10/20 mesh.
mesh = banyaknya lubang setiap 1 inchi linier.
Guna:
a. Pengambilan kembali solvent/pelarut, pembersih udara, pembersih gas, desulfurisasi gas buang.
b. Penghilangan warna
c. Penghilangan zat-zat organik
d. Penghilangan bau
Regenerasi Karbon Aktif yang Telah Dipakai
1. Pemanasan (thermal regeneration)
Keringkan karbon aktif yang telah digunakan sampai suhu 100 – 110oC (373 – 383 K) untuk penguapan air, lalu dipanasi sampai dengan 727oC (1000 K) untuk mengusir zat-zat organik yang ada. Untukmengusir residu/kotoran yang terkarbonasi dipasankan sampai dengan 827 – 927oC (1100 – 1200 K).
2. Desorpsi Kimiawi
Zat organik yang terjerap di dalam karbon aktif dicuci dengan methanol atau dengan asam.

Pembuatan Karbon Aktif dari Ampas Tebu

Karbonasi:
Dipanasi 400oC selama 1 jam dengan dialiri gas N2 dengan kecepatan 100 cm3/menit.
Pengaktifan:
Dipanasi 800oC selama 2 jam dengan dialiri steam dengan kecepatan 0,625 cm3/menit.
Hasil: surface area/luar permukaan = 719 m2/g.
Dengan mengubah-ubah kondisi operasi pembuatan karbon aktif dari ampas tebu, surface area yang dihasilkan dapat mencapai 1394 m2/g.

Minyak, Lemak, dan Wax (Lilin)

Minyak dan lemak merupakan campuran dari gliserida-gliserida berbagai macam asam-asam lemak.

Wax merupakan campuran ester-ester dari alkohol polihidrik kecuali gliserol, dan asam-asam lemak.

Asam-asam tersebut mempunyai jumlah atom karbon genapdan digolongkan menjadi:
1. Asam-asam jenuh, dicontohkan dengan asam stearat, merupakan dasar untuk nondrying oils.
2. Asam-asam mono olefinik, dengan satu ikatan rangkap di antara atom-atom karbon, contohnya asam oleat. Asam-asam ini merupakan asam-asam tidak jenuh dan digolongkan sebagai semi drying oils.
3. Asam-asam poli olefinik, dengan lebih dari satu ikatan rangkap, contohnya asam linoleat dan asam lonoleanat, digolongkan sebagai drying olis.
Penggolongan semi drying oil dan drying oil berpedoman pada jumlah ketidak jenuhan yang ada.

Minyak atau lemak ini disebut fixed oils untuk membedakan dengan essential atau volatile oils (minyak atsiri). Satu lagi jenis oil/minyak adalah petroleum oil.

Kebutuhan minyak-minyak polyunsaturated untuk produk-produk makanan makin meningkat. Kebanyakan dipenuhi dari:
a. Minyak kacang/kedelai, mengandung 61% polyunsaturated oil
b. Minyak bunga matahari, mengandung 68% polyunsaturated oil
c. Minyak jagung, mengandung 42% polyunsaturated oil
d. Minyak biji kapas, mengandung 50% polyunsaturated oil
e. Minyak kacang, mengandung 21% polyunsaturated oil
f. Minyak zaitun (olive), mengandung 7% polyunsaturated oil

Guna Lemak dan Minyak
1. Bahan makanan
2. Bahan baku industri

Minyak dapat dikenakan proses-proses: Saponifikasi
Hidrogenasi
Epoksidasi
Sulfonasi

Lemak dikenakan proses-proses isomerisasi dan interesterifikasi menjadi minyak-minyak dan lemak-lemak yang manfaatnya lebih tinggi.




Minyak dan lemak diklasifikasikan menjadi 2 golongan besar, yaitu:
• Edible (dapat dimakan)
• Inedible (tidak dapat dimakan)

Edible: minyak kedelai, minyak biji kapas, minyak jagung, minyak
zaitun (olive), dll untuk memasak dan bumbu salad.

Inedible: drying oil (kebanyakan unsaturated oil), untuk cat, vernis,
dll.

Wax seperti lilin tawon lebah digunakan untuk membuat semir sepatu, semir mobil, semir alat rumah tangga dan pembersih lantai.

Wax juga dapat digunakan untuk membuat kertas karbon,lilin, isolasi listrik, dan tekstil anti air.