Review For Oversase Training Hari Keempat

Review For Oversase Training Hari Keempat

Sesi dimulai jam 10.30 s/d 12.00

Oversase Training hari ke-4 dilaksanakan di ITEC. Kesan pertama begitu menggoda, bagaimana di ITEC setiap orang sibuk dengan pekerjaan masing-masing bukan sibuk berbicara dengan teman sekantor. Mungkin ini salah satu budaya Jepang yang patut kita tiru.

Pertama kita disuruh membuka http://www.kyoto-be.ne.jp/hasimoto-es/cms/ untuk melihat website Hasimoto Elementary school yang kami kunjungi pada hari selasa kemarin. Ternyata foto kegiatan kami selama sudah tampil di website tersebut.

Selanjutnya kami disuruh membuka http://www.kyoto-be.ne.jp/mirainet/cms/ di website ini ada cara penggunaan CMS dalam internet explorer. Kami diajari cara membuat halaman/homepage. Pertama diklik refres dulu sehingga muncul Menu Yogyakarta di sisi kiri. Setelah di refres lagi muncul tulisan PemandanganPelatihan. Refres lagi foto kami sudah muncul di halaman utama. Inilah salah satu cara pembuatan homepage dengan CMS. Jika homepage ini dibuat dan diupdate setiap hari maka seluruh orang di dunia akan mampu melihat perkembangan.

Kemudian jika kita tidak ingi seluruh orang melihat homepage ini, maka ada caranya. Tadi saat kita refresh lagi, gambar tersebut hilang.

Pendidikan Informasi (Johoka) maksudnya menyelenggarakan pendidikan informasi di masyarakat. Di dalam pendidikan informasi adalah
1. Bagaimana penggunaan informasi bagi anak-anak.
2. Penggunaan ICT di ruang kelas bagi guru-guru
3. Informasi Sekolah bagi guru-guru.
Panduan Standar isi pendidikan informasi di Jepang 236 halaman. Panduan tersebut dibuat berdasarkan pemikiran masyarakat. Dengan menggukan teknologi information diharapkan dapat diimplementasikan di masyarakat yaiu :

1. Penggunaan TI bagi anak-anak
2. TI untuk guru-guru dalam penyampaian materi pembelajaran
3. Penggunaan TI buntuk urusan-urusan sekolah
Buku panduan tersebut dibuat berdasarkan panduan dan strategi pembelajaran di Jepang. Kementrian pendidikan membuat cecklis penggunaan TI setiap tahunnya untuk mengevaluasi penggunaan TI oleh masyarakat di Jepang. Dengan Checlist tersebut dapat diketahui sejauhmana penggunaan ICT bagi guru-guru. Setiap tahunnya dilakukan survey untuk mengetahui kebutuhan sekolah untuk pendidikan.

Penggunaan ICT di sekolah

Pada grafik terlihat bahwa 13 tahun yang lalu 1 komputer digunakan untuk 13 orang kemudian tahun berikutnya jumlah komputer diperbanyak 2 kali lipatnya. Sedangkan untuk penggunaan komputer bagi guru 3 tahun yang lalu masih 33,4 persen dan tahun ini sudah dapat disediakan 1 komputer 1 guru (100%). Tetapi koneksi internet kecepatannya di Perfecture Kyoto paling cepat di Jepang dan setiap sekolah sudah mempunyai koneksi internet.

B belum ada kemampuan penggunaan ICT di ruang kelas dan C belum ada pembimbingan penggunaan ICT bagi siswa-siswa. Bagaimana penggunaan ICT di Yogyakarta ? Biasanya guru-guru tua agak sulit untuk menggunakan ICT dalam pendidikan.

Grafik berikutnya adalah bagaimana penggunaan ICT oleh guru pada tahun 2009 di Kyoto.
Di perefectur Kyoto ada kursus penggunaan ICT termasuk pembuatan Homepage, tetapi sedikit sekali sehingga peserta pelatihan juga sedikit sekali. Terutama guru-guru Lansia biasanya tidak mau ikut kursus tersebut. Kemampuan mereka banyak dibantu oleh guru-guru muda. Tetapi meskipun demikian Perfectur Kyoto tetap berkomitmen untuk memajukan penggunaan ICT.

Kursus yang dilaksanakan di ITEC adalah 1 guru 1 sekolah sehingga guru tersebut dapat menyebarkan pada guru-guru yang lain. Permasalahan ini sama dengan pemerintah di Yogyakarta. Tidak termasuk guru-guru swasta (artinya hanya guru yang mengajar di sekolah pemerintah yang ditunjuk untuk mengikuti pelatihan tersebut. Sedangkan sekolah swasta yang ingin mengikuti pelatihan di ITEC sebetulnya gratis sedangkan biaya transportasi harus ditanggung sendiri. Semua biaya pelatihan gratis sedangkan transportasi dibiayai oleh Perfekture Kyoto. Termasuk pelatihan guru selama 1 tahun di ITEC juga dibiayai oleh pemerintah Jepang.

Jumlah seluruh sekolah dasar swasta di Jepang hanya 200 dari 22.000 jumlah sekolah dasar di Jepang. Sedangkan sekolah swasta SMP ada 700 dari ada 10.700 jumlah SMP di Jepang. Sekolah swasta ada tunjangan dari pemerintah Jepang sedangkan biaya untuk yang ditanggung orang tua ditanggung sendiri. Tidak ada sponsor, hanya subsidi dari pemerintah Jepang. Biaya pendidikan di sekolah swasta rata-rata di Jepang adalah 1 juta yen pertahun atau setara dengan 100 juta rupiah pertahun.

Cara meredam pelajar di Jepang dari situs porno, nanti akan dijelaskan. Prestasi sekolah di Kyoto cukup rendah, karena yang terbaik ada di Perfekture Nagano. Meskipun demikian di Kyoto 1 guru disediakan 1 komputer.

Contoh penggunaan ICT dalam pembelajaran di sekolah : adalah penggunaan kamera kecil dalam, sambil membaca cerita guru dapat menunjukkan gambarnya di layar. Penggunaan kamera oleh murid berpasangan untuk membaca buku dan saling memberikan tanggapan. Di Kyoto setidak-tidaknya ada 1 papan tulis elektronik dalam satu sekolah, meskipun ada yang punya lebih.

Moral education melalui information yang harus diperhatikan harus menghindari :

1. chain email/surat berantai, tidak baik, karena kadang terdapat fitnah, sehingga anak yang tadinya baik bisa berubah menjadi tidak baik/merugikan orang lain.
2. Bermain game, tetapi anak-anak harus membuat profil. Ada juga orang dewasa yang berpura-pura menjadi anak-anak dalam game tersebut.
3. Pembajakan hak paten
4. Bohong/Fraud
5. Informasi yang tidak benar
6. Pembohongan information profil
7. virus komputer
8. Kerusakan fisik dan kesehatan psikologi
Jam 12.00 istirahat selama 1 jam untuk makan siang. Dengan porsi yang lebih dari cukup sehingga kenyang. Makan minum diruang sebelah sehingga memang tidak diperbolehkan makan minum di ruang komputer. Selanjutnya sholat untuk peserta yang muslim, meskipun kendalanya tidak tersedia fasilitas / tempat sholat maupun tempat wudlu di ITEC dan mungkin hampir semua di Kyoto. Sholat dengan memanfaatkan tempat seadanya dan wudlu di toiled orang cacat, karena toilet biasa tak ada kran air, dan hanya memakai tissu untuk membersihkan. Selesai sholat dilanjutkan pelatihan tepat pukul 13.00

Sesi 2
13.00
Memperkenalkan kontent yang ada di homepage. Pertama-tama kita membuka internet explorer, dan membuka http://www.kyoto-be.ne.jp/ed-center/ disana diperkenalkan homepage untuk pembelajaran bahasa jepang dengan video. Kemudian ada materi yang dipelajari di ITEC, database pembelajaran serta perkembangannya. Dalam homepage ini juga banyak sekali terdapat video suasana pembelajaran di kelas dengan berbagai percobaan. Kontent dibuat oleh guru dan dimasukkan/diupload oleh admin ITEC dengan berdasarkan buku pelajaran yang dipakai. Yang dimuat di dalam homepage ada dibuku pelajaran.

Di Jepang guru banyak yang muda, sehingga dalam membuat bahan pembelajaran lebih mudah. Di dalam DVD ada 75 usulan pembelajaran. DVD ini sudah dikirim 24 dan 29 SMP untuk dibagikan. Setiap sekolah bisa mengajar berdasarkan paket bimbingan tersebut. CD untuk referensi guru bukan untuk siswa.

Sampai sekarang untuk menetapkan prestasi cukup bagus buat murid-murid sehingga murid-murid disuruh latihan praktis, seperti perhitungan saja (drill soal). Isi latihan semuanya dimasukkan dalam DVD.

Jika pembelajaran yang disampaikan misalnya kelas 4 tapi tapi ga paham-paham maka level kelasnya diturunkan. Tapi video pembelajaran ini 1 guru 1 siswa. Sehingga semua siswa diharapkan dapat mempelajari semua tahap/level dalam pembelajaran tersebut. Untuk latihan siswa soal diprint dulu dan dibagikan ke siswa. Sedangkan hasil siswa mengerjakan. Soal sudah ada kuncinya sehingga siswa dapat menilai sendiri hasil pekerjaannya.

Sesi terakhir disampaikan oleh guru bahasa inggris di Elementary school yang cantik, yang menyampaikan bagaimana aktivitas pembelajaran bahasa Inggris di elementary scholl di Jepang. Tujuan pertama melihat pembelajaran anak-anak di Jepang, lebih cepat untuk diajar bahasa Inggris karena lebih mudah beradaptasi dengan kebudayaan berbeda. Yang kedua dengan adanya perkembangan globallisasi maka perlu perkembangan sehingga mereka dapat menerima apa saja perkembangan yang terjadi di luar negeri. Tujuan yang ketiga adalah peningkatan kemampuan pendidikan/prestasi bahasa Inggris.

Yang kedua ada memotivasi dan memberikan tantangan agar menyenangkan anak-anak. Yang ketiga adalah pentingnya bahasa terutama adalah bahasa ibu. Yang keeempat adalah memperdalam bahasa Jepang, sehingga kalau murid-murid mengerti bahasa asing murid-murid mengetahui betapa pentingnya bahasa ibu (jepang). Tahun ini baru diajarkan di kelas 5 dan 6 selama 35 jam pertahun per kelas. Tahapnya SD, sentuhan serta kemampuan komunikasi, sedangkan SMP adalah kemampuan berkomunikasi dengan 4 jam perminggu sedangkan SMA juga pengembangan kemampuan berkomunikasi dengan latihan praktis. Siswa-siswa SMA disuruh menyampaikan opini dengan teman bicara. Siswa juga diberikan ekspresi dasar bahasa asing.

Yang dilakukan oleh Dinas Bahasa Asing :
1. Melakukan pelatihan bahasa asing kepada guru-guru
2. Membuat DVD pembelajaran guru-guru bahasa Inggris di elementary school

Sesi terakhir sebelum acara penutupan oversase training di ITEC dilakukan teleconverence dengan Fasilitas ITEC bagian utara yang berjarak 75 km.. Teleconverence berlangsung kurang lebih 15 menit dengan pemaparan program dari fasilitas ITEC bagian utara.

Selanjutnya disampaikan pemaparan program Video pembelajaran yang disediakan oleh ICT-EQEP Kominfo, tampak di dalamnya ada 75 macam kontent yang terdiri dari Matematika dan IPA, sehingga guru tinggal memakainya saja. Sedangkan untuk pelajaran lain diharapkan untuk membuat sendiri kontent pembelajaran dengan software autoringtools. Ditampilkan pula kontent yang dibuat oleh guru sendiri.

Upacara penutupan dilakukan jam 16.6'
Dilakukan sambutan dari Wakil Ketua Fasilitas ITEC dan Kepala Dikpora DIY, dan dilakukan penyerahan cindera mata dari Kominfo, Dikpora, Guru Peserta Oversase Training. Sedangkan Pihak ITEC juga memberikan kenang-kenangan berupa buku teks untuk SD dan kapur tulis bebas debu.



Review untuk ITEC

Satu lagi sesuatu yang cukup berkesan di ITEC adalah kedisiplinan sangat diperhatikan, terutama waktu. Pelajaran tepat dimulai sesuai jadwal dan berhenti sesuai jadwal. Bahkan untuk ke toiled pun hanya diperbolehkan saat istirahat saja atau sebelum pelajaran dimulai sehingga peserta harus menjaga kondisi sendiri. Pintu ruang akan dikunci sehingga peserta tidak dapat keluar masuk ruangan seenaknya, harus sesuai jadwal.

Di ITEC semua staf baik-baik dan ramah, cuma mereka tidak banyak bicara, semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing bukan dengan obrolan yang tidak jelas. Maka kami di sini akan terasa aneh jika ngobrol dan tertawa keras-keras karena akan mengganggu lingkungan sekitar. Di ITEC juga tidak diperkenankan mengambil foto, video atau berkeliaran kemana-mana. Kecuali kalau ada izin khusus.

Jangan kaget kalau di Kyoto gempa akan dirasakan setiap saat. Tapi kadang tidak begitu terasa, tapi terlihat sering kaca jendela bergetar setiap saat. Dan tak ada satupun yang berlari karena mungkin mereka sudah sedemikian akrab dengan yang namanya gempa.

No comments:

Post a Comment