1. PENDAHULUAN
CV KARYA HIDUP SENTOSA adalah perusahaan perorangan yang bermula dari sebuah bengkel kecil milik Bapak Kirjo Hadi Suseno yang didirikan tahun 1953.Pada mulanya bengkel ini hanya memiliki sebuah mensi bubut dengan satu orang pekerja. Pada perjalanannya bengkel I ni berubah menjadi sebuah perusahaan manufactur dengan nama CV KARYA HIDUP SENTOSA.
Pada tahun 1973, CV KARYA HIDUP SENTOSA bekerjasama dengan Kubota Corporation mendirikan pabrik meisn diesel di kota Semarang dengan nama PT Kubota Indonesia. Karena inilah maka nama KHS selalu dikaitkan dengan Kubota.
Sampai saat ini KHS adalah perusahaan yang memporduksi alat-alat pertanian traktor tangan dengan merk QUICK . Kemudian juga dikembangkan ke produksi Generator set dan produk-produk cor seperti exhaust manifold untuk memenuhi pesanan dari Kubota Jepang.
2. FASILITAS PABRIK
Sebagai sebuah perusahaan swasta nasional yang cukup besar , KHS memiliki pabrik dengan luas 4,5 ha yang terbagi dalam beberpa divisi sebagimana disampaikan dalam uraian berikut :
2.1 Foundry
Foundry adalah unit atau devisi pengecoran logam yang secara khusus memproduksi benda cor seperti blok mesin traktor dan beberpa produk lain yang merupakan produk pesanan dari perusahaan lain. Teknologi pengecoran yang digunakan adalah pengecoran dengan cetakan pasir tetapi menggunakan teknologi yang sudah sangat maju sehingga produk cornya berkualitas tinggi.
Beberpa peralatan yang dimiliki oleh divisi foundry adalah
a. Tanur Induksi
Tanur induksi berfungsi untuk melebur baja dengan kapasitas 1,5 dan 0,5 ton menggunakan daya lstrik 1,4 Mega watt
b. Sand Blender
Berfungsi sebagai mesin pencampur antara pasir setak dengan beberpa unsure lain seperti bentonit dan sea coal
c. Sand Mixer
Berfungsi untuk mengaduk campuran pasir cetak agar mejadi homogen dan memiliki kemampuan pembentukan yang baik.
d. Sand Dryer
Sand Dryer berfungsi untuk mengeringkan pasir
e. Moulding Machine
Moulding Machine berfungsi untuk membuat cetakan pasir. Mesin ini digerakkan oleh tenaga hydrolik
f. Shell core machine
Shell core machine berfungsi untuk membuat inti cetakan dengan bahan baku pasir resin
g. Steel shoot blasting
Berfungsi sebagai penghancur cetakan pasir pada proses pembingkaran produk coran.Pasir kemudian dikirim ke silo dengan menggunakan belt konveyor dan dapat diproses lagi menjadi cetakan
2.2 Foundry laboratory
Foundry laboratory adalah pendukung devisi foundry yang posisinya sangat penting. Unit ini sangat memegang peranan penting dalam trangka menjaga kualitas produk cor di CV KHS. Untuk itulah Foundry laboratory dilengkapi dengan berbagai peralatan berikut :
a. Spectro meter
Spectro meter Adalah peralatan berbasis computer yang mampu menganalisa kandungan unsur-unsur lain didalam baja cair secara cepat sehingga sangat membantu dalam mempertahankan sifat-sifat produk coran yang berkait dengan kandungan unsur lain seperti misalnya kadar karbon.
b. Permeability testing equipment
Permeability testing equipment adalah peralatan yang digunakan untuk menguji permeabilitas cetakan pasir. Uji p-ermeabilitas penting dilakukan agar diketahui kemampuan cetakan untuk mengeluarkan gas yang terjada ketika proses penuangan sehingga cacat coran karena adanya gas terjebak didalam logam cair dapat dihindari.
c. Moisture testing equipment
Moisture testing equipment adalah peralatan yang digunakan untuk menguji kadar air didalam cetakan pasir . Uji ini penting dilakukan agar dapat diketahui kadar air dalam cetakan secar tepat. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan yang dapat menyebabkan cacact coran
d. Universal Sand Strength Testing Equipment
Universal Sand Strength Testing Equipment adalah peralatan yang digunakan untuk menguji kekuatan cetakan pasir. Kekuatan cetakan juga santa penting diperhatikan . Kekuatan cetakan yang kurang menyebabkan terjadinya erosi oleh cairan logam pada proses penuangan sehingga akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan cacat coran.
2.3 Mould workshop
Mould workshop adalah satu unit yang bertugas untuk menyiapkan pola cetakan. Pola-pola dibuat ditempat ini mula-mula mengunakan bahan kayu dan resin. JIka setelah digunakan untuk membuat model , ukuran dan bentuknya telah sesuai maka pola ini diganti menjadi pola logam (aluminium).
Sebagian pola lain tidak dikerjakan di Mould workshop tetapi di Machine work shop terutama pola-pola logam. Di Machine work shop pola dibuat dengan menggunakan mesin-mesin CNC
2.4 Machine work shop
Machine work shop adalah unit yang bertugas membuat komponen dengan proses pemesinan seperti pembubutan poros , pembuatan roda gigi, dan beberapa komponen lain
2.5 Sheet metal work shop
Sheet metal work shop adalah unit yang berfungsi untuk menyiapkan komponen-komponen berbahan pelat
2.6 Toolmaking Shop
Toolmaking Shop adalah unit yang berfungsi untuk menyiapkan dan membuat peralatan-peralatan bantu terutama untuk proses assembling
2.7 Quality Control
Quality Control adalah unit yang bertugas melaksanakan pengukuran dan pengecekan produk baik dari devisi foundry maupun devisi machine untuk memastikan bahwa produk telah memenuhi persyaratan.
2.8 Asembling
Asemblin adalah unit perakitan yang bertugas menyusun komponen-komponen yang dihasilkan dari devisi foundry ,machine dan sheet metal untuk dijadiklan produk yang diinginkan.
3. PROSES PRODUKSI BENDA COR
3.1 Bahan dan Alat
a. Pola
Pola pada tahab awal dibuat dari kayu dengan teknik layer. Artinya , untuk menghasilkan bentuk bentuk yang rumit, dilakukan dengan membuat lapisan-lapisan yang disusun menjadi satu. Setelah bentuk tersusun , kemudian dilapisi dengan dempul dan dilakukan proses finishing
Pola kemudian diuji coba untuk membuat cetakan. Kemudian cetakan ini digunakan untuk membuat sampel. Jika sampel telah memenuhi syarat, sampel ini digunakan untuk membuat pola dari logam.
b. Rangka cetak
Rangka cetak terbiuat dari besi cor yang dibuat sendiri oleh KHS. Pemilihan bahan cetak dari besi cor didasarkan pada alasan dimana proses pembuatan cetakan dilakukan dengan mesin yang menggunakan tekanan tinggi. Penggunaan rangka cetak kayu seperti pada umumnya tidak memungkinkan sebab kayu tidak mampu menahan beban selama proses pembuatan cetakan
c. Cetakan
Cetakan yang digunakan di KHS adalah cetakan pasir yang merupakan campuran tiga komponen yakni pasir silica, bentonit dan sea coal. Pasir silica diperoleh dari Probolonggo Jawa Timur sedangkan bentonit dan seacoal diimpor dari america
d. Inti
Inti cetakan dibuat dari pasir dan resin. Setelah dicetak , inti dipanaskan sehingga berubah kuning kecoklatan. Proses pemanasan ini meningkatkan sifat mekanis inti coran menjadi lebih kuat dari sebelumnya
e. Coran
Coran mengunakan bahan besi tuang kelabu dan besi skrap. Karena kualitas besi skrap yang beragam maka didalam proses peleburan biasanya ditambahkan unsure lain seperti C , Si dan Mn untuk memastikan bahwa kualitas coran sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh standar mutu yang ditetapkan oleh CV KHS.
3.2 Proses
a. Pembuatan cetakan
Pasir silica , bentonit dan sea coal di campur dengan perbandingan tertentu didalam Sand Blender kemudian di keluarkan dan dikirim dengan menggunakan belt konveyor ke Sand mixer. Didalam Sand mixer campuran tadi ditambahkan cairan dengan komposisi tertentu pula agar dapat dibentuk. Selanjutnya dengan belt konveyor campuran pasir cetak ini dikirim ke Moulding Machine. Didalam mesin ini pola dan rangka cetak telah disiapkan oleh operator, kemudian pasir dituang kedalam rangka cetak dan dipadatkan dengan mesin. Setelah pola dikeluarkan , cetakan pasir langsung dikirim ke bagian penuangan dengan mengunakan roller konveyor.
b. Peleburan
Cairan logam diperoleh dengan melebur besi tuang kelabu dan besi skrap pada tanur induksi.Tanur induksi adalah tanur/ dapur peleburan dengan energy panas dari induksi listrik. Dengan tanur ini kualitas cairan logam sangat terkontrol karena mudahnya mengontrol suhu tanur.
Besi tuang kelabu dan besi skrap dimasukkan kedalam tanur melalui lubang yang berada di bagian atas tanur. Dalam waktu yang relative singkat bahan tersebut akan melebur dan kemudian secara kontinyu ditambahkan lagi sehingga kapasitas dapur terpenuhi yakni 1,5 ton dan 0,5 ton.
Selama proses peleburan ,komposisi cairan logam dikontrol dengan cara diambil sampel dan kemudian diperiksa dengan spectrometer.Jika komposisi cairan logam belum memenuhi persyaratan maka ditambahkan sejumlah unsur lain seperti C , Si dan Mn dengan cara menuang langsung kedalam tanur. Pemanasan pada tanur diteruskan hingga suhu tuang tercapai.
c. Penuangan
Penuangan adalah proses pemasukan logam cair kedalam cetakan. Cairan logam dituang dari tanur kedalam ladel. Kemudian ladel dengan cepat mengirim cairan logam ke area penuangan. Agar suhu tuang terjaga , ladel juga dipanaskan dengan mengunakan nyala api dari semacam brander.
d. Pembongkaran
Beberapa saat setelah cairan logam membeku didalam cetakan , dilakukan pembongkaran menggunakan mesin Steel shoot blasting.Pembongkaran dilakukan dengan cara menggetarkan cetakan didalam sebuah wadah didalam mesin sehingga pasir cetak rontok. Pada proses pembongkaran ini diperoleh tiga komponen yakni Produk coran, sisa logam pada saluran –saluran dan pasir cetak. Produk diperiksa satu persatu. Produk yang baik diteruskan ke proses machining , sedangkan produk yang cacat disampaikan ke bagian moulding untuk dievaluasi penyebabnya. Selanjutnya produk ini dapat dituang kembali ke tanur bersama dengan sisa saluran. Sedangkan pasir cetak dikirim kembali ke Sand mixer dengan belt konveyor untuk dipakai lagi sebagai pasir cetak.
4. KESIMPULAN
a. CV KHS adalah perusahaan keluarga yang sejak awal berdirinya selalu konsisten meproduksi alat-alat pertanian. Pada perkembang sekarang brubah menjadi perusahaan swasta nasional yang sangat maju yang didukung oleh teknologi dan peralatan yang sangat maju dan modern.
b. Unit Pengecoran logam / foundry CV KHS adalah unit usaha tersendiri didalam tubuh KHS sehingga perkembangannya sangat pesat, teknologinya sangat maju sehingga mampu memproduksi rpoduk dengan kualitas yang sangat baik, terbukti bahwa produknya dapat diterima oleh KUBOTA Corp Japan
c. Pengecoran dengan cetakan pasir yang merupakan teknologi tua ternyata masih dapat dipakai untuk proses produksi dengan kualitas tinggi , asalkan segala aspek yang berkait dengan proses dari pembuatan pola, cetakan, peleburan logam, penuangan dan pemesinan dilakukan dengan control kualitas yang ketat.
No comments:
Post a Comment