Puisi untuk Gus Dur
#1000 Hari Berpulangnya Sang Guru Bangsa ( By : Sapari Indra From Bandung ) Saat kegelapan menyelimuti negeri ini,aku bertanya dimana lilin itu? Saat kuncup mulai layu,aku bertanya dimana sepercik air itu? Saat ibu pertiwi menangis tersedu, aku bertanya dimana si penghibur itu? Saat tangan rakus terus mengotori bumi ini, aku bertanya dimana dada itu? Saat mulut buas sang kapital terus menghisap darah si miskin, aku bertanya dima na kepalan tangan itu? Saat jerit pilu si fakir tak terdengar telinga tuli sang penguasa, aku berharap hadirmu Saat muka-muka marah terus mengancam bumi pertiwi, aku rindu senyum ramahmu Saat orang ngotot menjatuhkan, aku rindu guyonanmu Saat orang berlomba pasang muka palsu, aku rindu keluguanmu Saat kebhinekaan tercabik tangan si kerdil, aku buka kembali ajaranmu Saat keyakinan terusik si kepala batu, aku rindu suara lantangmu! Saat agama hanya jadi prasasti bisu, aku selami spiritualitasmu Saat tangan pemaksa coba membelenggu, aku ingat perjuanganmu Kucari kau di dada sang penguasa, tapi tak berada di situ Kutilik kau dibalik topeng aparat, tak ada jejakmu Kucium kau dibalik mulut manis pejabat, tak ada harummu, Hingga kusadar kau bukan lagi disini, Tapi disana tersenyum, Digandeng mesra junjunganmu, Dalam peluk hangat Kekasih-mu Mereka sungguh menyayangimu, Karna selama ini kau sendiri Sedang disini aku hanya tersungkur merindu, Dan masih merindu… sumber :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment