Showing posts with label Sosiologi. Show all posts
Showing posts with label Sosiologi. Show all posts

Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial.



Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial.

Standar kompetensi :  Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial.
Kompetensi Dasar   :  mendeskripsikan bentuk-brntuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan.


1. Struktur Sosial
            Struktur sosial melipti unsur-unsur seperti pranata, kedudukan sosial, dan peranan sosial. Konsep struktur sosial secara etimologis berasal dari kata struktur yang artinya susunan serta kata sosial yang dalam konteks ini diartikan masyarakat. Unsur-unsur pokok struktur sosial suatu masyarakat meliputi kelompok-kelompok sosial, lembaga-lembaga sosial, kaidah atau norma-norma sosial, dan lapisan-lapisan sosial. Beberapa definnisi struktur sosial :
  1. Raymond Flirt
Struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian.
  1. Hendro Puspito (….?)
  2. Soerjono Soekanto (….?)
  3. C.W. Derajat. BSW (…?)
  4. E. R. Lanch (…?)
            Jadi struktur sosial berarti susunan dan jalinan unsur-unsur pokok yang ada dalam masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbale balik antara status dan peranan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang menunjukkan pada suatu keteraturan prilaku sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.

2. Ciri-ciri Struktur Sosial
a)    Mencakup semua hubungan sosial antar individu pada saat tertentu.
b)   Merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoritis.
c)    Merupakan realita sosial yang bersifat statis sehingga dapat dilihat kerangka tatanan yang berbentuk struktur.
d)   Mengacu pada hubungan sosial pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.

3. Fungsi Struktur Sosial
a)    Sebagai pengawasan sosial (sosial control). Merupakan penekanan terhadap pelanggaran nilai dan norma masyarakat sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan.
b)   Sebagai dasar dalam menanamkan disiplin sosial (discipline control). Akibatnya perbedaan paham dapat dikurangi.

4. Elemen Dasar Pembentuk Struktur Sosial
a)      Status sosial
Adalah posisi atau kedudukan yang disandang seseorang dalam masyarakat, meliputi keseluruhan posisi sosial yang terdapat dalam suatu kelompok besar masyarakat, dari yang paling rendah hingga paling tinggi.
Seorang individu memiliki status sosial dengan cara seperti berikut:
1. Ascriebed Status
Adalah status sosial yang diperoleh secara alami atau secara langsung. Contoh : status laki-laki, perempuan dan anak bangsawan.
2. Achieved Status
Adalah status sosial yang diperoleh dengan cara diperjuangkan. Contoh : polisi, guru, pelajar, presiden, mentri, kepala sekolah, manager, dll.
3. Assigned Status
Adalah status sosial yang diperoleh secara otomatis dan melalui usaha. Contoh : gelar kepahlawanan, pelajar teladan, dan tokoh penerima penghargaan.
b)     Peran sosial
Merupakan sikap dan prilaku yang harus diperbuat seseorang sesuai dengan status sosial yang disandangnya dalam masyarakat.
c)      Kelompok
Adalah sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
d)     Institusi
Adalah pola terorganisasi dari kepercayaan dan prilaku yang dipusatkan pada kebutuhan dasar sosial. Meliputi keluarga, agama, dan pemerintahan yang merupakan aspek fundamental dari struktur sosial.

1. Difrensiasi Sosial

            Berasal dari bahasa inggris, yaitu diffrerence, yang berarti perbedaan. Secara istilah pengertian difrensiasi sosial sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat yang sifatnya horizontal yang menunjukkan perbedaan hak dan kewajiban karena perbedaan latar belakang baik secara fisik maupun sosial.

2. Ciri-ciri Difrensisasi Sosial
a)      Ciri-ciri fisik, ditandai oleh perbedaan warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dan sebagainya.
b)      Ciri-ciri sosial, ditandai oleh perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan prilaku yang berbeda, seperti peran sosial, status sosial, prestise, dan kekuasaan.
c)      Ciri-ciri budaya, ditandai oleh pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan.

3. Bentuk-bentuk difrensiasi sosial
            Difrensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya
Pengelompokan masyarakat membentuk delapan criteria diferensiasi social, antara lain:
1.    Diferensiasi berdasarkan Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama. Diperensiasi ras adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya.
Secara garis besar manusia terbagi kedalam ras-ras sebagai berikut:
a.    Menurut A..L. Krober
1)    Austroloid, mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
2)    Mongoloid
*   Asiatik Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur).
*   Malayan Mongoloid (Asia Tenggara dan Penduduk Asli Taiwan).
*   American Mongoloid (Penduduk asli Amerika).
3)    Kaukasoid
·                Nordic (Erofa Utara, sekitar Laut Baltik).
·                Alpine (Erofa Tengah dan Erofa Timur).
·                Mediterania (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran).
·                Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka).
4)    Negroid
o            African Negroid (Benua Afrika).
o            Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan nama orang Semang, Filipina).
o            Malanesian (Irian, Melanesia).
5)    Ras-ras Khusus (tidak dapat diklasifikasikan kedalam empat ras pokok)
-    Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan).
-    Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan).
-    Polynesian (kepulauan Micronesia, dan Polinesia).
-    Ainu ( di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang).

Indonesia didiami oleh bermacam-macam Sub Ras, antara lain:
·    Negrito, suku Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.
·    Veddoid, suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatra Selatan, Toala dan Tomuna di Sulawesi.
·    Neo Melanosoid, kepulauan Kei dan Aru.
·    Melayu:
-    Melayu Tua (Proto Melayu), orang Batak, Toraja dan Dayak.
-    Melayu Muda (Deutro Melayu), orang Aceh, Minang, Bugis/Makasar.

2.    Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis.
Diferensiasi suku bangsa merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras, namun suku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:
-    Ciri fisik
-    Bahasa daerah
-    Kesenian
-    Adat-istiadat
Suku bangsa yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut:
·    Pulau Sumatra : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkuku, Jambi, Palembang, Melayu dan    sebagainya.
·    Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger dan sebagainya.
·    Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar dan sebagainya.
·    Pulau Sulawesi : Bugis, Toraja, Minahasa, Toil-Toli, Makassar, Bolaang-mangondow, Gorontalo dan sebagainya.
·    Kepulauan Nusa Tenggara : Bali, Bima Lombok, Flores, Timoer, Rote.
·    Kepulauan Maluku dan Irian : Ternate, Tidore, Dani Asmat.

3.    Diferensiasi Klen (Clan)
            Klen / kerabat luas / keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adapt (tradisi). Klen adalah system social berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).
·    Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) terdapat pada:
-    Masyarakat Batak (sebutan Marga)
-    Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.
-    Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.
-    Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
-    Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.
-    Masyrakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasarani, Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw.
-    Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain : Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena, Kleden, De-Rosari, Paeira.
·    Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat :
-    Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.
-    Masyarakat Flores, yaitu suku Ngadu juga menggunakan system matrilineal.

4.    Diferensiasi Agama
Diferensiasi agama adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.

a.  Komponen-komponen Agama
·    Emosi keagamaan
·    System keyakinan
·    Upacara keagamaan
·    Tempat ibadah
·    Umat
b.  Agama dan Masyarakat
            Dalam perkembangan agama mempengaruhi masyarakat begitu juga masyarakat mempengaruhi agama.

5.    Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
            Diferensiasi profesi adalah pengelompokan masyarakat atas dasar jenis pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Misal profesi guru memerlukan keterampilan khusus, seperti: pandai berbicara, bisa membimbing, sabar dan sebagainya.
Berdasarkan perbedaan profesi orang dimasyarakat berprofesi: guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negri, tentara dan sebagainya.

6.    Diferensiasi Jenis Kelamin
            Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu maka ada kelompok laki-laki/pria dan kelompok wanita/perempuan.

7.    Diferensiasi Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
-    masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa.
-    Masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat ditemukan dalam hal-hal berikut:
-    perilaku
-    tutur kata
-    cara berpakaian
-    cara menghias rumah dan sebagainya.


Pengaruh Difrensiasi Sosial terhadap Interseksi dan Konsolidasi Sosial

*      Interseksi sosial adalah proses terjadinya persilangan keanggotaan masyarakat dalam kelompok-kelompok sosial akibat keterbukaan dalam difrensiasi sosial. Interseksi terjadi antara ras dan agama, antar suku bangsa dan klan, antara pendidikan dan profesi.

*      Kata konsolidasi berasal dari bahasa Latin "consolidation" yang artinya penguatan. Jadi proses interseksi dan konsolidasi keanggotaan masyarakat dalam kelompok sosial berarti membahas terjadinya persilangan antara anggota masyarakat dalam kelompok yang ada di dalam masyarakat dan usaha mengintegrasikan anggota kelompok ke dalam kelompok yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat.
*       Jadi Konsolidasi adalah suatu peneguhan atau penguasaan sikap individu atas keanggotaan yang tumpang tindih dalam berbagai kelompok sosial ke dalam wadah yang memiliki unsur-unsur kesamaan.

Pengertian Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi

PENGERTIAN SOSIALISASI


Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.


Media Sosialisasi



Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja.
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
1.) berusaha dekat dengan anak-anaknya
2.) mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
3.) mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
4.) memberikan keteladanan yang baik
5.) menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran.
6.) menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.
b. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity).
c. Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.
d. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh :
1.) Adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat
2.) Penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
3.) Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
1.) Lingkungan kerja dalam panti asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi.
2.) Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.


Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi



Kesiapan atau kematangan pribadi seseorang. Pendidikan yang diberikan pada anak mensyaratkan bahwa sosialisasi memerlukan kesiapan dalam menjalani proses tersebut yaitu potensi manusia untuk belajar dan kemampuan berbahasa.
Lingkungan/sarana sosialisasi : potensi manusia tidak dapat berkembang secara otomatis melainkan memerlukan lingkungan sosial yang tepat. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh : interaksi dengan sesama, bahasa, dan cinta/kasih sayang.


3 Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan :
1. Interaksi dengan sesama : dalam interaksi diperlukan pertumbuhan kecerdasan, pertumbuhan sosial dan emosional, mempelajari pola-pola kebudayaan dan berpartisipasi dalam masyarakat. Melalui interaksi orang dapat belajar tentang pola perilaku yang tepat serta belajar hak, kewajiban dan tanggung jawab.
2. Bahasa : bahasa digunakan untuk mempelajari simbol - simbol kebudayaan, merumuskan dan memahami kebudayaan, memahami gagasan yang kompleks dan menyatakan pandangan maupun nilai seseorang.
3. Cinta / kasih sayang : cinta sangat diperlukan untuk kesehatan mental dan fisik seseorang. Lingkungan dimana ia tinggal sangat berpengaruh pada sosialisasi. Lingkungan yang “buruk” akan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
Contoh : Dari keluarga “Broken Home” akan berpengaruh negatif pada perkembangan pribadi anak seperti rendah diri, suka berontak, nakal dan sebagainya.

Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian

SOSIALISASI SEBAGAI PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
A. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

B. Media Sosialisasi

Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja.
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
1. berusaha dekat dengan anak-anaknya
2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
4. memberikan keteladanan yang baik
5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran.
6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.

b. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity).

c. Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.

d. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh :
1. adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat
2. penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
3. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.

e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
1) Lingkungan kerja dalam panti asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi.
2) Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.


C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian


1. Kesiapan atau kematangan pribadi seseorang. Pendidikan yang diberikan pada anak mensyaratkan bahwa sosialisasi memerlukan kesiapan dalam menjalani proses tersebut yaitu potensi manusia untuk belajar dan kemampuan berbahasa.
2. Lingkungan/sarana sosialisasi : potensi manusia tidak dapat berkembang secara otomatis melainkan memerlukan lingkungan sosial yang tepat. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh : interaksi dengan sesama, bahasa, dan cinta/kasih sayang.

3 Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan :
1. Interaksi dengan sesama : dalam interaksi diperlukan pertumbuhan kecerdasan, pertumbuhan sosial dan emosional, mempelajari pola-pola kebudayaan dan berpartisipasi dalam masyarakat. Melalui interaksi orang dapat belajar tentang pola perilaku yang tepat serta belajar hak, kewajiban dan tanggung jawab.
2. Bahasa : bahasa digunakan untuk mempelajari simbol - simbol kebudayaan, merumuskan dan memahami kebudayaan, memahami gagasan yang kompleks dan menyatakan pandangan maupun nilai seseorang.
3. Cinta / kasih sayang : cinta sangat diperlukan untuk kesehatan mental dan fisik seseorang. Lingkungan dimana ia tinggal sangat berpengaruh pada sosialisasi. Lingkungan yang “buruk” akan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
Contoh : Dari keluarga “Broken Home” akan berpengaruh negatif pada perkembangan pribadi anak seperti rendah diri, suka berontak, nakal dan sebagainya.

MENDISKRIPSIKAN BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOIAL

Kriteria Bentuk Hubungan Sosial
Terjadi karena semua kelompok di klasifikasikan oleh kinloch memiliki kriteria sebagai berikut :
Ø Kriteria ciri-ciri fisik
*Yaitu jenis kelamin, usia dan ras
Ø Kriteria kebudayan
*yaitu seperti faktor agama kebudayaan Aceh, Minangkabau, Jawa dan Minahasa
Ø Kriteria ekonomi
Dibedakan antara mereka yang mempunyai kekuasaan ekonomi dan tidak
Ø Kriteria perilaku
*dikelompokan berdasarkan cacat fisik, cacat mental, penyimpangan terhadap aturan masyarakat

Hubungan Antar Kelompok
Ø Dimensi sejarah
*diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antara kelompok
Ø Dimensi sikap
*dimensi sikap menentukan sukses tidaknya suatu hubungan sosial
Contoh:-suatu kelompok yang memberikan respon negative kepada kelompok lain, hubungan sosial tak akan terjalin dengan baik begitu sebaliknya.
Ø Dimensi intitusi
*sikap yang dimiliki oleh suatu keluarga terhadap keluarga lain juga atau sering ditunjang dan bahkan diperkuat oleh intitusi dalam masyarakat seperti intitusi ekonomi dan politik.contoh adanya diskriminasi dan prasangka.

Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Hubungan sosial merupakan hubungan yang terwujud antara individu dan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok sebagai akibat dari hasil interaksi diantara sesama mereka.
1) Menurut Status
Ø Hubungan tertutup
*Yaitu hubungan sosial yang terjadi dalam satu golongan sosial tertentu, misalnya golongan bangsawan bergaul hanya dengan sesame bangsawan.
Ø Hubungan terbuka
*Yaitu bentuk hubungan sosial yang di sebabkan oleh perbadaan setatus di masyarakat, bukan oleh kelompok sosial, misalnya hubungan antara pimpinan dengan bawahan, hubungan antara guru dengan siswa, hubungan antara majikan dengan karyawan, dan sebagainya.
2) Menurut Tingkat
Ø Hubungan sosial horizontal
*Yaitu hubungan sosial antara individu atau kelompok yang sederajat yang saling berkepentingan yang sama misalnya, hubungan antara siswa dengan siswa, guru dengan guru, hubungan antara karyawan dan sebagainya.
Ø Hubungan sosil vertical
*Yaitu bentuk hubungan sosial yang didasarkan pada perbedaan kedudukan.misalnya antara pemimpin dengan bawahan.dalam hubungan ini seorang bawahan tidak dapat memerintahkan atasan tetapi sebaliknya atasan yang memberi perintah ke bawahan.

3) menurut waktu
Ø hubungan temporer
*yaitu bentuk hubungan sosial yang sifatnya sementara atau dalam waktu tertentu.
Contoh:
@)anda bepergian naik kereta umum, bentuk hubungan anda dengan karyawan angkutan, itu hanya sampai ketempat tujuan.
@)pekerja yang dikontrak, bila kontraknya sudah habis sesuai dengan perjanjian, hubungan pekerja dengan yang memberikan kontrakan telah putus atau habis.
Ø hubungan permanen
*yaitu bentuk hubungan sosial yang sifatnya lama, bahkan dapat seumur hidup
@)hubungan antara ayah, ibu dan anak
4) Menurut Kepentingan
Ø Hubungan sosial primer
*Yaitu hubungan sosial yang bersifat pribadi hubungan pribadi tersebut melekat pada kepribadian seseorang, dan tidak dapat diganti oleh orang lain
Contoh:
@)Didik mempunyai hubungan pribadi dengan Devi, maka hubungan pribadi tersebut hanya terjadi antara Didik dan Devi, tidak mungkin kakak atau adik Devi yang menggantikannya.
Ø Hubungan sosial sekunder
*Yaitu hubungan sosial yang bersifat formal (resmi) impersional (terpisah-pisah(tidak bersifat pribadi) dan seg mental (terpisah-pisah) yang didasarkan asas manfaat.
Contoh:
@)penyajian kontrak antara 2 pihak, baik sebagai individu maupun sebagai organisasi.misalnya kontrak jual bali.
5) Menurut Kelompok
Ø Pagayuban (gemeinschaft)
Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh suatu hungan batin yang murni dan alamiah serta bersifat kekal.
Ciri-ciri pokok paguyuban :
v Hubungan menyeluruh yang harmonis
v Hubungan yang bersifat pribadi/yaitu kusus untuk beberapa orang saja (prifate)
v Hubungan hanya untuk kalangan sendiri dan bukan untuk orang lain dari luar (exclusive)
v Bentuk-Bentuk paguyuban :
1) Paguyuban karena ikatan darah/keturunan.
Contoh:keluarga dan kelompok kekerabatan
2) Paguyuban karena tempat
Terbentuk karena tempet tinggal antara individu berdekata sebagai dapat saling tolong menolong
Contoh:Rukun tetangga dan rukun Warga
3) paguyuban karena jiwa pikran ,ideologi orang –orang yang tidak memiliki hubungan darah
Ø Patembayan (gaselschaft)
Adalah ikatan lahiriah yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek.terbentuk oleh kemampuan pikiran (imaginasy) serta strukturnya bersifat mekanis yang memiliki beberapa komponen.
Contoh : ikatan antara pedagang dan organisasi dalam suatu pabrik/industri.
- Patembayan didominasi oleh bermacam-macam organisasi:
a. Bentuk hubungan sosial masyarakat perkotaan, cenderung memiliki bentuk campuran antara paguyugan dan patambayan. Karena warga memiliki kesibukan dan waktunya sedikit untuk bertemu warga lain.
b. Bentuk hubungan sosial di pedesaan. Masyarakat pedesaan sanantiasa meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan tetangga. Hal ini melihatkan system patambayan.
Ø Tawar-menawar (bargaining)
Adalah persetujuan antara pihak-pihak mengikat diri atau berseketa melalui perdebatan dan pengajuan usul.
Ø Kooptasi (cooptation)
Adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru oleh pemimpin suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi.
Ø Koalisi (coalition)
Adalah kombinasi antara dua organisasi/lebih dengan tujuan yang sama, misalnya untuk memperkuat diri.
Ø Usaha patungan (joint venture)
Adalah suatu bentuk kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu yang bertujuan untuk saling menjalin hubungan kerja sama dalam bidang ekonomi ataupun sosial dan untuk menampung tenaga kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan sosial.
Contoh : pengeboran minyak bumi, pertambangan biji besi, pembangunan jalan bebas hambatan
6) Bentuk Hubungan Sosial Antar Kelompok
v Bentuk hubungan sosial merupakan wujud aktifitas masyarakat yang saling berhubungan antara dua kelompok atau lebih yang mempunyai dasar dan ciri-ciri kusus.
Ø Fisiologtis
Adalah pengelompokan hubungan sosial yang didasarkan pada perbedaan jenis kelamin misalnya laki-laki dengan perempuan,tua dengan muda,dan perbedaan RAS atau bangsa kulit hitam dan kulit putih
Ø Kebudayaan
Adalah pengelompokan yang didasarkan pada kelompok yang diikat oleh persamaan kebudayaan, misalnya kelompok etnik seperti suku Aceh, Minangkabau, Dayak, dll.
Ø Ekonomi
Adalah pengelompokan yang didasarkan pada sifat pengutamaan nilai kegunaan dan kepraktisan dari suatu barang.
Ø Perilaku
Adalah pengelompokan yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma di dalam kehidupan bermasyarkat.

7) Bentuk Hubungan Sosial Berdasarkan Dimensi Antar Kelompok
v Kinloch berpendapat bahwa bentuk hubungan sosial antar kelompok memiliki beberapa dimensi yang berlainan yaitu
Ø Dimensi Sejarah
Kerajinan materi dari sudut dimensi sejarah dapat diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antar kelompok sosial dari masa kemasa
Contoh:-kapan kontak sosial pertama antara kelmpok RAS kulit putih dengan kelompok RAS kulit hitam terjalin
Ø Dimensi Geografi
Bentuk hubungan sosial ini dapat diam arti melalui masalh perubahan yang meliputi pertumbuhan penduduk,persebaran penduduk,jumlah penduduk dan sebaiknya
Ø Dimensi Sikap
Adalah dimensi yang dinilai dari reaksi seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek.
Ø Dimensi Institusi Atau Lembaga Sosial
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa lembaga sosial adaah satuan system norma kusus yang meneta serangkaian yang berpola untuk keperluan kusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Ø Dimensi Gerakan Sosial
Merupakan suatu dimensi yang sudut pandangnya memperhatikan berbagai gerakan sosial yang sering dilancarkan oleh suatu kelompok untuk membebaskan diri dari dominasi kelomok lain
Contoh gerakan Afrikan National Kongres atau ANC, gerakan kelompok usia lanjut atau Grey Fanthers.
Ø Dimensi Perilaku
Adalah perbuatan atau sikap suatu kelompok terhadap anggota kelompok lain yang bersifat negative, positif,dan dekstruktif.
Contoh:Konflik antara palestina dengan Israel di Asia Barat hingga kini menimbulkan jatuhnya korban di kedua belah pihak.

8) Bentuk Hubungan Sosial Berdasarkan Kelompok Mayoritas dan Minoritas.
v Kinloch berpendapat bahwa mayoritas dengan minoritas dapat dibedakan berdasarkan jumlah anggota dan kualitas SDM.
Ø Berdasarkan jumlah anggota
Hubungan sosial kelompok mayoritas berdasarkan jumlah anggota dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok besar yang memiliki kekuasaan dan kelompok tersebut memandang dirinya normal tetapi dip[andang tidak normal serta lebih rendah.
Ø Berdasarkan kualitas SDM.
Kinloch menjelaskan bahwa kelompok mayoritas dapat terdiri atas sejumlah besar orang lain.
Contoh : Kelompok kulit putih di Afrika Selatan merupakan kelopok mayoritas karena menguasai warga berkulit hitam.
v Mely G.Tan berpendapat bahwa perbedaan antara mayoritas adalah berdasarkan pada jumlah anggota kelompok.
Contoh : kelompok kecil kaum terdidik dengan kaum tak terdidik.

9) Bentuk hubungan sosial berdasarkan RAS, RASISME, dan rasialisme.
Ø RAS
RAS secara sosial adalah bentuk hubungan timbal antara manusia atau masyrakat sebagai satu kesatuan
Ciri-ciri kualitatif:
-Warna kulit
- rambut
- lipatan mata

Ciri-ciri kuntitatif:
- bentuk badan
- Berat badan
- indeks kepala
Ø RASISME
Enurut pendapat komblum rasisme adalah pahan atau ideologi yang didasarkan atas keyakinan dan ciri-ciri tertentu yang dibawa manusia sejak lahir,serta terkait dengan setatus yang lebih rendah (contohnya jenis kelamin)rasisme umumnya merujuk ideology dan terkait diskriminasi.
Ø Rasialisme
Rasialisme umumnbya merujuk pada prakterk diskriminasi terhadap anggota kelompok lain

10) Bentuk hubungan sosial berdasar kan kelompok etnik.
v Etnik mempelajari kehidupan manusia yang berdasarkan atas persamaan dan perbedaan budaya bangsa-bangsa di Dunia, seperti cara berpikir adapt istiadat pada masa lampau hingga sekarang.
Contoh:pola perilaku, adat istiadat, Dll. Francis,mengklasifikasikan kelompok etnik yang ditandai dengan persamaan warisan kebudayaan dan ikatan batin antar anggotanya.
v Dampak bentuk hubungan sosial dalam masyrakat.
Positif :
§ terjadinya kerja sama antar warga
§ Terbentuknya kelompok organisasi
§ Kebutuhan Masyarakat terpenuhi
§ meningkatkan pertumbuhan ekonomi
§ terwujudnya demokrasi
§ Masyarakat berpikiran maju
§ memunculkan pembagian kerja di masyarakat sesuai dengan kemampuan
§ mempererat persahabatan
§ mendorong proses internalisasi, yaitu proses penghayatan berlangsung sepanjang hidup.
§ mempermudah proses sosialisasi.
§ mempermudah proses enkulturasi yaitu menyesuaikan pikiran serta sikap terhadap adat, system, norma,dsb
§ Tejadinya akuturasi positif, yaitu percampuran dua kebudayaan atau lebih, tetapi tidak menghilangkan kepribadian dari masing-masing kebudayaan.
§ Terjadinya difusi yaitu proses penyebaran manusia ke seluruh dunia.
Negative:
§ Timbulnya ketegangan dan pertengkaran sosial, perbedaan pendapat, dan pandangan dalam hubungan sosial yang tidak dapat terselesaikan dan sering menimbulkan ketegangan sosial dan bahkan ada kalanya muncul menjadi konflik fisik
§ Persaingan tidak sehat
§ Dapat memunculkan sikap otoriter
§ Terjadi akuturasi negatif, yaitu dua kebudayaan yang saling mempengaruhi menjadikan hilangnya kepribadian dari dua kebudayaan itu.
§ Terjadinya asimilasi yaitu proses sosial yang timbul jika muncul budaya yang berbeda yang lama kelamaanbudaya asli akan nerubah membentuk kebudayaan baru.
v Pendekatan hubungan sosial
Ø pendekatan individu
contoh:pernikahan dari dua individu yang memiliki perbedaan ciri fisik.
Misalnya orang dalam negeri dengan orang luar negeri.
Ø Pendekatan kelompok
Dapat diamati dari perbedaan ciri fisik yang biasanya mengarah pada etnik tertentu dan hubungan budaya. Hubungan tersebut akan melahirkan asimilasi dan amelgasi serta prasangka (selalu melawan hukum ) dan diskriminasi
v Faktor-faktor pendorong hubungan sosial
Ø Kesamaan asal (daerah) atau bahasa
Ø Kesamaan agama
Ø Hubungan keluarga
Ø Hubungan kerja
Ø Kesamaan idiologi (diwujudkan dalam sebuah organisasi)
Ø Kesamaan kepentingan
Ø Kesamaan tempat tinggal/domisili
Ø Faktor sosial (sebagai makluk sosial, seseorang tidak mungkin dapat hidup sendiri)
Ø Faktor ekonomi (seseorang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhanya)
Ø Faktor pendidikan
v Faktor penghambat hubungan sosial
Ø Hambatan sosiologis
Berkaitan dengan setatus sosial, agama, idiologi, tingkatan pendidikan, tingkatan kekayaan, dsb
Ø Hambatan antropologis
Hubungan dengan perbedaan ras/suku bangsa.
Ø Hambatan psikologis
Berkaitan dengan proses kejiwaan/mental baik normal ataupun abnormal.
Contoh : orang gila sulit berkomunikasi dangan orang normal maupun abnormal.
Ø Hambatan ekologis
1. kondisi ekologis
adalah keadaan mengenai hubungan timbal balik antara makluk hidup dan alam sekitar/lingkungan.
2. Hambatan ekologis
Hambatan ekologis berarti terjadinya gangguan lingkungan terhadap berlangsungnya suatu hubungan sosial. Hambatan ekologis dapat berupa cuaca buruk, letak geografis, bencana alam, dll.