Bahan dasar kompos yang saat ini kami buat adalah dengan memanfaatkan sampah-sampah tanaman yang ada di sekitar lingkungan. Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tempat-tempat yang sudah dipersiapkan sebelumnya sampai penuh, setelah itu baru dilakukan proses pembuatannya.
B. Proses Pembuatan Kompos
Pada dasarnya pembuatan kompos tidaklah sukar. Denga mengumpulkan bahan-bahan organic, maka bahan-bahan tersebut akan menjadi kompos dengan sendirinya. Namun proses dengan cara semacam ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan mengetahui perubbahan-perubahan yang tejadi saat pembentukan kompos, maka proses pembentukan kompos bisa lebih dipecepat lagi, dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi,kecepatan dan keberhasilan pembentukan kompos dipengaruhi oleh beberapa factor seperti bahan baku, suhu, nitrogen dan juga tingkat kelembabannya.
Pembuatan kompos adalah sangat banyak manfaatnya karena cukup dengan memanfaatkan kekayaan alam yang semula terbuang. Alam telah menyediakan bahan bakunya secara berlimpah. Kita dapat memanfaatkan sisa-sisa tanaman yang terbuang seperti daun lamtoro, daun munggur, daun sukun serta daun-daun dan sampah hijau lainnya menjadi kompos sebagai pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi tanaman dan ramah lingkungan.
Meskipun semua bahan organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat kompos, akan tetapi ada beberapa bahan limbah yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan kompos karena bisa menimbulkan bau busuk dan dapat menimbulkan bibit penyakit. Beberapa contoh bahan yang harus dihindari yaitu:
• daging, tulang dan duri-duri ikan.
• produk-produk yang berasal dari susu.
• sisa-sisa makanan berlemak.
• kotoran hewan piaraan seperti anjing dan kucing.
Langkah / Proses pembuatan kompos secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam pembuatan kompos, hal pertama yang harus dilakukan adalah persiapan, baik bahan baku maupun tenpatnya. Setelah semuanya siap, baulah dilakukan tahap-tahap pembuatannya.
1. Persiapan
Bahan-bahan organic yang akan dikomposkandipotong ataou dicacah aga proses pegomposannya bisa berlangsung lebih cepat. Selain itu untu mempecepat proses pengomposan bisa ditambah dengan mencampurkan pupuk kandang. Semua bahan ini setelah siap lalu dimasukkan ke dalam tempat yang suda dipersiapkan sebelumnya.
Bahan Baku yang sudah siap, segera dimasukkan ke tempat ini
Untuk menjaga agar tidak tegenang sewaktu hujan, dan juga untuk mempercepat proses permentasi, maka tempat ini harus ditutup dan diberi lobang oksigen seperlunya untuk menjaga kelangsungan hidup mikro organisme yang ada di dalamnya.
2. Tahapan Pembuatan Kompos
Ada beberapa langkah yang perlu ditempuh yaitu :
Selama satu sampai dua hari diperciki air sampai lembab tetapi tidak sampai menjadi becek.
Pemantauan suhu, bisa dilakukan dengan cara memasukkan tongkat kayu kedalam tumpukan sampah, lalu mengeluarkannya, bila tongkat kering berarti kelembabannya kuang, sehingga perlu di bolak balik dan diperciki air lagi. Bila tongkat kayu basah(lembab) berarti suhunya cukup lembab. Cara lain mengukur bisa dilakukan dengan memegang baha kompos (kelembaban ideal ditandai dengan bahan yang basah, tetapi tidak ada air yang menetes)
3. Pembalikan dan Penyiaman
Pembalikan dilakukan bla terjadi tumpuksn terlalu basah atau terlalu kering.
4. Pematangan
Pada hari ke-45 biasanya tumpukan sudah memasuki masa pematanga. Kompos yang matang ditandai dengan
• suhu tumpukan yang menurun mendekati suhu ruang,
• tidak berbau busuk,
• bentuk fisik menyerupai tanah, dan
• berwarna kehitam-hitaman.
Pematangan ini bisa berlangsung selama 14 hari.
5. Pengayakan Kompos
Tujuan dilakukan pengayakan adalah agar memperoleh :
• ukuran kompos yang sesuai dengan yang dikehendaki,
• untuk memilah bahan yang belum terkomposkan secara sempurna, dan
• untuk mengendalika mutu kompos.
6. Penyimpanan
Kompos yang sudah disaring, dikemas ke dalamkantung atau karung. Setelah itu disimpan di tempat yang kering dan aman.
No comments:
Post a Comment