Benefisiasi Basis Ukuran

PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki kekayaan alam yang demikian melimpahnya, hal ini disebabkan oleh iklim dan letakgeografis Negara Indonesia dimana Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat memungkinkan tumbuh berbagai tanaman yang mungkin di Negara lain tak bisa tumbuh di Indonesia bisa tumbuh dengan subur serta sangat tolerannya untuk dihuni berbagai macam satwa dan binatang ternak mulai dari mamalia sampai ke binatang yang kecilpun dapat hidup di Indonesia.
Dengan demikian Negara kita memiliki Bahan Baku yang sangat banyak macamnya, namun sayang seribu sayang hingga saat ini masih banyak bahan baku (sumber daya alam/kekayaan alam) Indonesia belum terolah dengan optimal dan diekspor ke Negara lain dalam bentuk bahan mentah dengan harga yang murah. Padahal apabila hal ini kita benefisiasi denga metode yang sederhana saja kita pasti akan dapat meningkatkan nilai jual dari bahan baku tersebut.
Teknik benefisiasi dimaksud dapat dilakukan dengan berbagai teknologi mulai dari pemisahan zat pengotor dengan perbedaan densitas, perbedaan titik didihnya, perbedaan wujudnya, perbedaan beratnya, perbedaan ukurannya dsb.
Berikut ini kami akan memberikan beberapa contoh Teknologi benefisiasi dengan berbasis perbedaan ukuran yang terdiri dari 30 jenis teknik benefisiasi dan penjelasan system kerja dari peralatannya, akan kami paparkan pada bab berikut dengan singkat




1. PROSES PEMBUATAN/PRODUKSI BERAS SUPER.
Beras Super adalah beras yang memiliki ukuran seragam dimana tidak mengandung “Menir” (beras berukuruan sangat kecil merupakan patahan/hancuran dari beras akibat kadar air padi yang digiling masih tinggi atau padinya waktu penangan panen kurang bagus). Beras Super ini memiliki harga lebih mahal bila disbanding denganberas masih campur dengan menir. Untuk antisipasi ini kita bisa melakukan benefisiasi dengan melakukan pengayakan dengan cara sebagai berikut.
- Beras yang masih campur menirdimasukkan ke dalam mulut ayakan bagian atas (tampungan)
- Dengan pengaruh grafitasi maka beras akan bisa mengucur dengan sendirinya seperti pada gambar berikut :

2. SARINGAN TEH
Dengan Teknologi yang digunakan adalah penyaringan dengan kertas saring pada teh wangi (teh celup)

3. SARINGAN SANTAN KELAPA
Dengan cara kerja adalah sebagai berikut :
Daging Kelapa diperkecil ukurannya denga cara diparut kemudian hasil parutannya dilarutkan dalam air kemudian campuran tersebut ditirskan sambil diperas dengan proses manual yaitu dengan tangan, maka akan didapat air santan dan ampas kelapa akan tertinggal didalam saringan yang berikutnya akan dibuang atau dipisahkan
Parutan daging kelapa dicampur dengan air
4. PROSES PEMBUATAN TEPUNG BERAS
Dengan Teknologi yang digunakan adalah menggunakan ayakan Beras Yang pada prinsipnya adalah sama dengan pemisahan santan kelapa dengan ampas kelapanya hanya perbedaannya kalau santan kelapa dengan didahului proses pelarutan daging kelapa parut tetapi kalau pembuatan tepung didahului dengan proses penggilingan tepung dengan tujuan untuk memperkecil ukuran dari beras hingga menjadi ukuran powder atau serbuk.
Proses penyaringan (Pemisahan beras kasar dan halus) adalah sebagai berikut :
Beras yg sudah digiling

5. PROSES PEMBUATAN SUSU SARI KEDELAI
Teknologi yang digunakan adalah pemisahan dengan menggunakan kain sebagai penyaring untuk memisahkan sari kedelai dengan ampasnya. Cara kerjanya adalah kedelai direndam dengan air kurang lebih 10 atau 12 jam kemudian di cuci bersih lalu hasil rendaman tadi di giling atau di blender apabila ingin membuat susu sari kedelai dalam jumlah sedikit dengan menambahkan air secukupnya sesuai kekentalan atau konsentrasi yang diinginkan. Lalu campuran ini dimasukkan dalam kain berwarna putih kemuadian diperas untuk mengeluarkjan air sari kedelai, kemuadian direbus dan ditambahkan gula ke dalam larutan tersebut.
- Hal ini juga dapat dilakukan dalam proses pembuatan Tahu hanya saja pada proses pembuatan tahu setelah sari kedelai tadi direbus mencapai suhu kurang lebih 100o C kemudian ditambahkan asam Cuka biasanya ke dalam larutan untuk membuat protein mengalami koagulasi dan kemudian dimasukkan kembali kedalam kain dan cetakan kemudian dipress dalam cetakan untuk mengeluarkan air yang terjebak dalam koagulan protein tersebut.

6. TEKNIK PENGAMBILAN IKAN
Dengan Teknologi yang digunakan adalah Pukat penangkap ikan dengan pemanenan selektif artinya ikan yang sudah memenuhi size tertentu dapat diambil sedangkan ikan yang belum memenuhi size tertentu akan tertinggal dan masih harus menunggu beberapa waktu tertentu agar besar lalu dipanen berikutnya.

7. TEKNIK PENGAMBILAN GORENGAN
Dengan menggunakan serok gorengan untuk mengambil gorengan dari minyak panas dengan menggunakan serok menjadi beberapa ukuran mulai dari yang hanya untuk mengambil goerengannya saja yaitu lobang tiris seroknya besar kurang lebih berdiameter 2 cm dan yang berukuran 2 mm untuk mengambil rontokannya.

8. FILTER ROKOK
Dengan teknologi Penyaringan partikel berat berupa nikotin dan tar dengan menggunakan alat penyaring berupa spon atau semacam serat terbuat dari serat plastic atau nilon yang etrsusun padat dan berserat teratur sehingga dapan menyaring partikel yang lebih besar akan tinggal dan menempell pada serat tersebut sebagian besar dan dapat mengurangi kadar nikotin dan tar yang terhisap oleh perokok.

9. AYAKAN PASIR BANGUNAN
Dengan menggunakan ayakan dari kasa yang terbuat dari kasa besi baja dengan metode ayakan bertingkat dimana lobang mata ayakan paling atas adalah dengan lobang terbesar untuk memisahkan batu besar kira kira lebar mata ayakan berukuran 10 Cm kemudian pada lapisan ke dua lebar mata ayakan kurang lebih 5 Cm untuk memisahkan kerakal dari campuran dan pada lapisan ayakan ke tiga lebar mata ayakannnya kurang lebih 2 Cm untuk memisahkan kerikil untuk keperluan pengecoran dan lain lain serta pada lapisan ke empat lebar mata ayakan 0,5 Cm untuk memisahkan kerikil halus untuk keperluan pembangunan jalan system Hot mix dengan Design ayakan sebagai berikut
Pasir bercampur batu besar dan Kerakal, kerikil


10. SARINGAN PASIR BESERTA PENJERAP ARANG
Dengan Menggunakan Saringan yang terbuat dari tabung yang mempunyai komposisi lapisan berupa pasir, ijuk, kerikil, batu dan arang dengan lapisan lapisan serta desain tabung sebagai berikut :
- Tabung bisa memakai tabung bekas olie atau bekas aspal yang sudah dicuci bersih dan tidak berbau.
- Pada bagian dasar tabung diberi lobang kecil kecil sekitar 8 – 10 lobang dengan diameter 2 – 3 mm.
- Setelah Tabung siap diisi dengan komponen penyaring maka pada lapisan paling dasar diisi dengan Batu ukuran sedang kira-kira berdiameter 3 Cm
- Kemudian lapisan berikutnya adalah ijuk kira-kira setebal 5 Cm
- Di atas ijuk lapisan berikutnya adalah Arang kira kira setebal 3 – 5 Cm
- Lapisan berikutnya adalah Pasir jika memungkinkan memakai pasir laut dengan ketebalan kurang lebih 10 Cm
- Lapisan berikutnya adalah kerikil dengan diameter 3-4 Cm setebal kurang lebih 5 Cm juga
- Lapisan terakhir atau paling atas adalah batu dengan ukuran 7 – 9 Cm kira kira setebal 8 Cm juga

Dengan cara kerja air yang kotor terutama yang berwarna kuning diduga mengandung senyawa besi oksida (Fe2O3) dan berbau anyir disaring dengan saringan ini maka air hasil saringan akan berwarna jernih hal ini disebabkan oleh karena senyawa berat yang terlarut dalam air akan diserap oleh pasir dan senyawa Besi oksida (Fe2O3) akan terjerap oleh arang yang ada dalam saringan.

11. SARINGAN UDARA PADA MOTOR DIESEL

Dengan menggunakan saringan dengan bahan dari selulosa dari kardus atau karton yang berdiameter celah sangat kecil kira kira kurang lebih 10-2 mm diharapkan udara yang masuk terhisap oleh piston yang masuk dalam ruang bakar pada system pembakaran motor diesel adalah udara bersih yang bebas dari debu yang berukuran lebih besar dari celah pada saringan karena udara kotor apabila terikut kedalam ruang baker akan dapat mengganggu proses pembakaran itu sendiri. Adapun konstruksi dari saringan udara untuk motor diesel tersebut adalah sebagai berikut :

12. FILTER MINYAK/BENSIN

Hampir sama dengan filter udara pada mesin hanya saja filter ini untuk menyaring fluida yang berfase cair sehingga digunakan untuk memisahkan zat pengotor bensin berupa padatan biasanya berupa karat besi baik yang berukuran padatan kecil maupun yang berukuran besar dengan konstruksi sebagai berikut :

13. Proses Pencucian Darah

Alat Pencucian darah pada Penderita Gagal Ginjal dengan cara darah yang kotor yaitu mengandung senyawa Urea yang sangat beracun bagi tubuh manusia dicuci dengan menggunakan alat penyaring membrane semi permiabel dengan cairan pencuci aquadestilata dengan proses penyaringan dan alat penyaringan sebagai berikut :

14. Membran semipermiable berukuran Nano meter

Untuk memisahkan bakteri dalam upaya penyediaan air minum yang bersih dan bebas bakteri yang siap dikonsumsi atau diminum.

15. Saringan pemilihan bibit ikan

Dalam kolam dengan ukuran tertentu, dimasukkan 3 (tiga) buah ember yang masing-masing ember berbeda ukuran, baik diameter lubang maupun diameter embernya.
Cara kerjanya, semua ikan dengan berbagai ukuran dimasukkan kedalam ember dengan ukuran diameter terkecil namun mempunyai lubang yang terbesar. Pada saat ikan masuk dalam ember, maka ikan yang kecil-kecil lari melewati lubang yang ada, kemudian lari lagi ke ember berikutnya dengan ukuran yang lebih kecil lagi, sementara ikan yang dengan ukuran besar akan tertinggal di ember yang besar dan menengah. Demikian sehingga di dapatkan bibit ikan yang masuk di bak air, diluar ember yang terbesar.


16. Filter Air

Filter air ini biasa dipasang pada ujung-ujung keran yang berfungsi sebagai filter atau penyaring air dari PDAM atau dari sumur-sumur.
Cara kerjanya, semua air yang akan masuk atau kedalam bak air akan tersaring pada filter, sehingga air yang didalam bak, atau air yang keluar dari keran sudah bersih karena kotoran yang mengalir sudah tertahan di filter.


17. Kelambu

Untuk menahan udara bersih yang kemungkinan besar bercampur dengan nyamuk-nyamuk yang sering mengganggu dikala tidur, baik tidur siang maupun tidur malam, sering dan kebanyakan orang menggunakan filter yang terbuat dari kain, dan disebut dengan istilah kelambu.
18. Floor Drain

Alat ini berfungsi sebagai alat penyaring kotoran pada lantai-lantai kamar mandi yang menyalurkan air kotor ke saluran berikutnya atau ke bak-bak kontrol, sebelum kemudian air kotor tersebut masuk ke peresapan.

19. Saringan Pasir

Pada pekerjaan bangunan dalam proses pencampuran spesi atau adonan, campuran antara pasir halus dan semen untuk plasteran pasti pasirnya harus halus. Dalam proses pemilihan pasir halus untuk pekerajaan plasteran ini, digunakanlah ayakan khusus yang posisinya berdiri agak serong ke belakang.

20. Saringan Tepung Jagung

Cara kerja saringan tepung jagung adalah sebagai berikut :
Jagung yang sudah ditumbuk dimasukkan lewat mulut saringan, pada saat memasukkan jagung yang sudah ditumbuk, ada tempat yang dipakai untuk membuang jagung yang busuk atau tidak sehat serta untuk meniup kotoran yang tercampur dalam tepung jagung dan beratnya lebih ringan dari jagung. Pada saringan pertama tepung jagung yang pertama-tama adalah hasil penumbukan yang sangat kasar. Sementara itu tepung yang halus langsung melewati beberapa saringan, dan yang mampu lolos kebawah hanyalah tepung yang paling halus.
21. Saringan pemilihan ikan

Pada penangkapan ikan selalu dibedakan besar kecilnya ukuran ikan. Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya ikan adalah sangat sederhana yaitu : saringan ikan seperti terliahat pada gambar.


22. Filter Air Akuarium 1

Air kotor dalam akuarium diisap yang berikutnya akan tersaring oleh filter yang telah terpasang di ujung keran air yang akan kembali masuk ke dalam akuarium tersebut, sehingga air yang masuk ke dalam akuarium bersih sementara kotoran tertinggal dalam saringan. Dalam proses ini air tidak berkurang dan tidak bertambah karena air hanya berputar.

23. Filter Air Akuarium 2

Air kotor dalam akuarium diisap yang berikutnya akan tersaring oleh media kering dan media basah yang terpasang secara bersusun, yang berada di luar akuarium tersebut, sehingga air bersih yang masuk ke dalam akuarium diisap dengan pompa. Dalam proses ini air tidak berkurang dan tidak bertambah karena air hanya berputar.
24. Pengolahan air limbah

Dalam hal ini air kotor atau air limbah yang diolah adalah air kotor yang tidak mengandung bahan-bahan kimia, misalnya limbah rumah tangga.
Prosesnya adalah sebagai berikut ;
Air kotor masuk di bak pertama, kotoran padat tertinggal sedangkan air yang masuk meluapkan air yang sudah ada sebelumnya. Pada tahapan ini sebagian kotoran masih bisa ikut terhanyut ke bak kedua, sementara bak kedua yang sudah penuh dengan air meluap kebak berikutnya. Demikian seterusnya sehingga pada bak terakhir, air yang ada adalah air bersih dan akan keluar lewat saluran riolering kota.
25. Membran R. O.

Semi permiable Membrane Reverse Osmosis menghasilkan 99,99 % air bersih. Diameternya lebih kecil dari 0,0001 mikron (500,000 kali lebih kecil dibandingkan dengan sehelai rambut) (sama dengan penyaring mikron, berfungsi membuang berbagai kotoran, bahan mikro, bakteria, virus dan sebagainya)
26. UV Filter

Biasa digunakan untuk membunuh bakteri yang ada dalam air dengan menggunakan sinar ultra violet.


27. Septic Tank

Septic Tank adalah konstruksi bangunan untuk mengolah limbah organik rumah tangga, yang mempunyai cara kerja sebagai berikut ;
Air limbah masuk meluapkan air ke bak berikutnya hingga air bak terakhir meluap keluar septic tank, sementara limbah yang dibawa air masuk ke kotak pertama dihancurkan oleh air yang membawanya, kemudian mengendap di bak pertama. Bak kedua kadang masih sedikit kemasukan limbah kotoran padat yang sempat mengapung dari bak pertama. Pada bak terakhir tinggal air yang ada karena tertahan dinding atas sebagai penghalang air meluap lewat permukaan atas air. Sementara sirkulasi udara melewati lubang-lubang udrara yang telah tersedia.



















28. Saringan Bubur Bayi

Saringan bubur bayi ini terbuat logam yang tidak mudah berkarat, yang bentuknya hampir sama dengan model saringan-saringan biasa, seperti saringan parutan kelapa atau saringan-saringan makanan lainnya.
Cara menggunakan adalah sebagai berikut ;
Bubur yang sudah dimasak, disimpan dalam saringan bubur bayi, kemudian ditekan sehingga keluar lewat saringan bubur yang lembut. Bubur yang lembut inilah yang kemudian disuapkan pada bayi, sedangkan bubur kasar yang tersisa di atas saringan dimasak kembali atau diberikan pada binatang piaraan seperti ayam, kucing atau anjing.















29. Masker

Masker penutup hidung pada saat berkendaraan sepeda motor befungsi untuk menyaring udara yang dihisab pada saat di jalan raya dari kemungkinan mennghisab debu maupun asap kendaraan bermotor lainnya. Masker semacam ini terbuat dari kain katun yang cara penggunaannya tinggal mengaitkan kedua pengait ketelinga.















30. Penutup Telinga

Penutup telinga yang dimaksud disini adalah yang digunakan oleh para pekerja pabrik yang bunyi mesinnya sangat keras sehingga memekakkan telinga. Untuk menghindari kemungkinan menjadi tuli, maka dipakailah penutup telinga tersebut sebagai penyekat suara bising. Adapun cara penggunaannya adalah menutupkan ke kedua telinga dengan posisi penjepit telinga di atas kepala.


PENUTUP

Selesai sudah penyusunan proses atau teknik benefisiasi yang kami rencanakan 30 (tiga puluh) jenis atau macam dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit, yang diambil dari kejadian atau dari peristiwa kehidupan sehari-hari.

Dari ke 30 (tiga puluh) contoh proses atau teknik benefisiasi tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa, banyak pekerjaan atau kegiatan yang secara tidak sadar teknik benefisiasi telah berlangsung dalam kehidupan kita, baik yang tingkatnya sangat sederhana, misalnya memisahkan udara yang kita hirup pada saat kita tidur malam dengan menggunakan kelambu, yaitu memisahkan udara dengan nyamuk, dimana udara bersih bisa masuk ke dalam kelambu, sementara nyamuk yang bebas beterbangan diudara tidak bisa masuk ke sekitar kita yang berada di dalam kelambu, sampai dengan tingkat yang paling rumit, misalnya pada proses dialisasi yaitu proses pada penderita gagal ginjal dengan cara cuci darah.

Demikian penyusunan kami dalam rangka melaksanakan tugas mata kuliah teknik benefisasi yang ditergetkan minimal 30 macam. Tentu ada banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini, sehingga saran serta kritik membangun masih sangat kami hararapkan demi sempurnanya laporan ini.

No comments:

Post a Comment